Sabtu 29 Jun 2019 23:50 WIB

Pengunjung Gua Pindul Meninggal Dunia Akibat Asma

Pengunjung Gua Pindul meninggal usai susur gua karena asma

Pengunjung memotret batu stalaktit di dalam gua Pindul yang berada di bawah tanah di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta. (ilustrasi)
Foto: Antara/Anis Efizudin
Pengunjung memotret batu stalaktit di dalam gua Pindul yang berada di bawah tanah di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL-- Seorang pengunjung Gua Pindul, Desa Bejiharjo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, meninggal dunia setelah melakukan susur gua. Korban diyakini meninggal karena penyakit asmanya kambuh.

Ketua Kelompok Mrimis Putih (Salah Satu operator Gua Pindul) Guntur di Gunung Kidul, Sabtu, megatakan korban meninggal dunia atas nama Nani Surnani (53) warga desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, Banyumas, Jawa Tengah.

Baca Juga

Korban datang bersama rombongan pada 13.00 WIB. Korban atas nama Nani Surnani ini masuk ke Gua Pindul sekitar 13.30 WIB. "Sesuai dengan standar pelayanan, kami menginformasikan mengenai apa saja larangan termasuk jika sakit dilarang ikut susur gua," katanya.

Namun, setelah beberapa saat melakukan penyusuran menggunakan ban di dalam gua sepanjang sekitar 350 meter, korban tiba-tiba tak sadarkan diri. "Kronologi dari kami memandu pengunjung masuk ke Gua Pindul, seperti biasa tetapi di tengah perjalanan pengunjung kumat asmanya," katanya.

Guntur mengatakan tim pemandu langsung membawa korban ke luar lalu dilarikan ke Rumah Sakit Panti Rahayu, Kecamatan Karangmojo. "Namun sampai di rumah sakit, meninggal dunia. Suaminya ada di sampingnya. Korban susur gua bersama suaminya," kata dia.

Sementara itu, Direktur BUMDes Maju Mandiri Desa Bejiharjo, Sariyanto mengatakan pihaknya sudah mendengar informasi terkait salah seorang wisatawan yang meninggal dunia saat susur gua. "Korban sudah dilarikan ke rumah sakit, korban meninggal dunia. Saat ini korban sudah dibawa keluarganya ke rumah duka," katanya.

Ia mengatakan pihaknya juga akan mengupayakan asuransi bagi korban. "Sesuai mekanisme kami juga mengurus asuransinya. Tadi dari operator juga ikut ke rumah duka," kata Sariyanto.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement