Ahad 30 Jun 2019 14:24 WIB

Kinerja Pasar Modal Syariah Indonesia Alami Tren Penurunan

Pasar modal syariah Indonesia turun dibandingkan pasar modal syariah Malaysia

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Pasar modal syariah Tanah Air mengalami penurunan pada semester I 2019.
Foto: Rosa Panggabean/Antara
Pasar modal syariah Tanah Air mengalami penurunan pada semester I 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia merupakan negara dengan populasi umat Muslim terbesar di dunia, seharusnya memiliki pasar modal syariah yang dapat berkembang secara signifikan. Namun beberapa bulan akhir performa pasar modal syariah Indonesia secara indeks saham syariah tengah mengalami tren penurunan.

Analis Kebijakan Pendalaman Pasar Keuangan Syariah Komite Nasional Keuangan Syariah Bazari Azhar Azizi mengatakan penurunan tersebut terlihat jika dibandingkan dengan FTSE Shariah di Malaysia, maupun Dow Jones Islamic secara global terdapat faktor yang turut mempengaruhi performanya.

Baca Juga

“Salah satunya adalah kondisi Current Account Defisit (CAD) Indonesia yang masih menunjukkan angka negatif, kondisi sektor riil pada awal tahun ini, yang cukup tertekan, di mana sektor ini merupakan konstituen dari Jakarta Indeks Syariah (JII) dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI),” ujarnya ketika dihubungi Republika, Ahad (30/6).

Faktor lainnya, menurut Bazari, ketidakpastian hasil pemilu 2019 yang membuat koreksi cukup dalam dari akhir April hingga awal Juni 2019. Namun, dengan upaya yang pemerintah terutama penyesuaian Pajak Penghasilan (PPh) Badan harapannya turut mendorong sektor riil kembali bergairah dan menopang pertumbuhan dari pasar modal syariah Indonesia.

“Kepastian akan suksesi kepemimpinan di Indonesia yang sudah jelas, turut mendorong kepastian akan kelanjutan pembangunan dan memberikan dampak yang positif bagi pasar modal syariah Indonesia dalam kurun waktu semester II 2019,” jelasnya.

Kendati demikian, lanjut Bazari, pasar modal syariah Indonesia memiliki size yang berbeda dengan negara tetangga lainnya. Semisal, dibandingkan dengan Malaysia.

"Dari segi market cap, pasar modal syariah Indonesia lebih besar dibandingkan dengan pasar modal syariah di Malaysia,"'ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement