REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat menghentikan sementara pencarian terhadap helikopter MI 17 yang dikabarkan hilang kontak pada Jumat (28/6). Pencarian akan dilanjutkan pada Senin (1/7) besok.
"Untuk kegiatan pencarian helikopter MI 17 untuk hari ketiga ini, pada pukul 16.45 WIT, sudah dinyatakan berhenti/selesai," kata Wakapendam XVII Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi di Sentani, Kabupaten Jayapura, Ahad (30/6).
Menurut dia, ada beberapa kemajuan yang didapatkan dalam hal mengirimlogistik maupun pendistribusian pasukan tim SAR karena Sabtu kemarin terkendala cuaca buruk. "Sekarang semua sudah kita drop ke titik masing-masing lokasi pencarian. Tadi pagi pesawat CN235 sudah berhasil mendrop avtur dan tim SAR tambahan dari Jayapura, dan mereka sudah tiba di Oksibil," katanya.
Lanjut dia, tim diturunkan dengan perlengkapan dan siap terjun untuk melakukan pencarian dan evakuasi. "Pencarian lewat udara yang sudah kita lakukan juga dapat berjalan dengan baik," katanya.
Dia menyebutkan, pencarian melalui udara menggunakan helly bell 06 milik penerbangan sipil yang ikut membantu sampai sore ini masih melakukan pencarian. "Namun, hingga hari ini belum ada tanda-tanda keberadaan helikopter MI 17. Kita akan terus bergerak melakukan pencarian baik darat maupun udara," katanya.
Ia menambahkan, Tim darat sudah berada di Kampung Mimin, Distrik Oksob yang berada di kaki gunung Mol dan direncanakan akan melakukan penyisiran di sekitar gunung Mol pada esok, Senin (1/7).
Helikopter MI 17 milik TNI AD dikabarkan hilang kontak sejak Jumat (28/6) sekitar pukul 11.49 WIT.
Helikopter MI 17 dengan nomor registrasi HA-5138 itu membawa 12 penumpang beserta crew yang sebelumnya terbang ke Okbibab untuk melakukan pengiriman logistik kepada prajurit yang bertugas di wilayah tersebut.