Ahad 30 Jun 2019 21:26 WIB

Perahu Eretan di Tengah Transportasi Modern

Perahu Eretan masih menjadi pilihan warga Jakarta di tengah transportasi modern.

Red: Yudha Manggala P Putra
Warga menggunakan perahu eretan melintasi Sungai Ciliwung, Kawasan Jatinegara, Jakarta, Jumat (14/9).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Warga menggunakan perahu eretan melintasi Sungai Ciliwung, Kawasan Jatinegara, Jakarta, Jumat (14/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sebuah perahu kecil terlihat mengapung di aliran Sungai Ciliwung yang mengering akibat masuknya musim kemarau di kawasan Kanal Banjir Barat, Jati Pulo, Jakarta. Aroma endapan lumpur dari sungai tampaknya tidak menganggu segala aktifitas yang ada di dalam perahu kecil itu.

Perahu kecil itu dikenal dengan nama eretan, dengan ukuran 2X10 meter, yang dioperasikan dengan cara ditarik penghela menggunakan tali baja terpilin (sling)yang dibentang melintasi badan sungai, dan diikat pada kedua sisi, antar wilayah yang saling berseberangan.

Di tengah upaya pemerintah yang terus mengembangkan moda transportasi massal di era modern mulai dari MRT, LRT, rencana pembangunan moda transportasi air yang akan melintas di aliran sungai di Jakarta, hingga regulasi layanan aplikasi ojek daring, ternyata moda tradisional di tengah Jakarta itu masih menjadi wahana favorit bagi warga Jakarta untuk menyeberangi kedua sisi sungai utama di Jakarta itu.

Beberapa warga mengatakan, menggunakan eretan tetap jadi pilihan mereka, karena selain tarifnya murah juga lebih cepat, warga tidak perlu berputar ke jembatan yang sudah disediakan pemerintah. "Waduh kalau disuruh ''mutar'' ke jembatan jauh.Naik ojek (biayanya) mahal," kata salah satu warga Jati Pulo, Sumiyati, yang sudah menjadi langganan tetap eretan di wilayah ini.