REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menegaskan bahwa partainya akan mengumumkan arah koalisi pada pertengahan Juli ini. Ia mengungkapkan, partainya saat ini belum bisa membicarakan seputar koalisi lantaran masih dalam suasana berduka usai meninggalnya istri Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono).
"Partai Demokrat masih berduka sampai nanti 40 hari (meninggalnya bu Ani) tanggl 10 Juli, setelah 10 Juli kami akan sampaikan ke teman-teman bagaimana sikap Demokrat," kata Hinca, Ahad (30/6).
Hinca menyampaikan bahwa saat ini Partai Demokrat masih baru sebatas berkomunikasi di internal partai. Terkait keputusan soal pemilihan presiden dan wakil presiden adalah kewenangan majelis mahkamah partai yang diketuai oleh SBY.
"Setelah ini rapat majelis tinggi partai kita sampaikan di sana. Nanti majelis tinggi partai akan menyampaikan keputusannya," ujarnya.
Isu kemungkinan bergabungnya Partai Demokrat ke kubu pemerintah muncul setelah adanya kedekatan antara Ketua Komando Tugas Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Presiden Joko Widodo. Keduanya nampak beberapa kali bertemu di istana.
Sikap dua kaki Partai Demokrat juga sempat membuat panas dingin hubungan koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga. Pasalnya Partai Demokrat merupakan partai yang juga mengusung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno di Pemilu 2019 ini.