REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia (DMI), H Syafruddin, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang menyusul insiden anjing yang dibawa masuk ke masjid. Ia berharap peristiwa tersebut tidak dijadikan sebagai ajang perdebatan.
"Bagi kita semua tolong jangan jadikan kejadian ini sebagai ajang perdebatan. Sehingga kita bisa terbelah satu sama lain. Umat Islam bisa terbelah satu sama lain, anak bangsa Indonesia bisa terbelah. Mari kita tetap solid anggap saja ini peristiwa ujian," kata Syafruddin, Senin (1/7).
Syafruddin menyampaikan tanggapannya dalam konferensi pers di kantor Pengurus Pusat DMI, Jalan Jenggala I Nomor 3, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Konferensi pers tersebut dimulai sekitar pukul 09.15 WIB.
Ia menambahkan, meskipun peristiwa tersebut dirasa pahit, selayaknya dianggap sebagai ujian yang harus disikapi dengan bijaksana. "Mari kita sikapi dengan sabar, seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW kepada kita semua," ujar Syafruddin.
Di sisi lain, Syafruddin juga menjelaskan, pihak yang bersangkutan telah didampingi oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia) Jawa Barat dan Kabupaten Bogor. Ia juga menyatakan, DMI siap bila nantinya diminta menggelar diskusi lintas agama. "Tapi biasanya kalau begini kan majelis ulama yang ambil," ujar pria yang juga merupakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi itu.
Sebelumnya, seorang wanita berinisial SM (umur 52 tahun) masuk ke Masjid al-Munawaroh Sentul, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Ahad (30/6). Wanita tersebut masuk ke dalam masjid menggunakan sandal. Ia juga membawa anjingnya ke dalam masjid.
Wanita tersebut masuk ke dalam masjid sembari meluapkan emosinya kepada pengurus masjid. Ia menuding, suaminya akan dinikahkan di masjid tersebut pada siang itu.