REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Divisi Imigrasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Riau menyatakan, video viral di media sosial, yang menyebut warga negara asing (WNA) Cina ramai-ramai 'menyerbu' Riau lewat Bandara di Kota Pekanbaru adalah tidak benar. Rombongan tersebut diyakini merupakan wisatawan lokal.
"Rombongan tersebut tidak ada yang berangkat ke luar negeri, sementara tidak diketahui kebangsaannya," kata Kepala Divisi Imigrasi Kanwil Kemenkumham Riau Mas Agus Santoso, di Pekanbaru, Senin (1/7).
Video yang viral tersebut berdurasi sekitar satu menit. Kemungkinan besar video diambil menggunakan handphone. Dalam video tersebut menggambarkan keramaian di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II di Kota Pekanbaru, ketika sejumlah rombongan calon penumpang berada di terminal bandara tersebut.
Ratusan calon penumpang yang disoroti dalam video tersebut semuanya bermata sipit dan mengenakan seragam kaos olahraga dan membawa koper-koper besar di troli.
Dalam video juga ada suara seorang perempuan yang kemungkinan besar sedang merekam video itu. "Di Bandara Sultan Syarif Kasim orang Cina aja semua," kata perempuan di video itu.
Berdasarkan penelusuran, lokasi di video itu memang benar di Bandara Pekanbaru tepatnya di Terminal Keberangkatan. Ciri spesifik dari Terminal Keberangkatan di bandara itu adalah ada eskalator di lantai dasar yang mengarah ke konter check-in penumpang pesawat.
Mas Agus Santosa mengatakan, dari hasil koordinasi internal mengenai video ini, bisa disimpulkan bahwa rombongan tersebut kemungkinan adalah warga negara Indonesia dari daerah di luar Riau.
Mereka akan berangkat dengan pesawat dengan rute penerbangan domestik, setelah mengikuti acara Bakar Tongkang di Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
Dengan beredar video itu dengan narasi yang tidak benar, ia khawatir akan menimbulkan opini negatif di masyarakat. "Sudah ada beberapa opini yang negatif, mudah-mudahan tidak semuanya negatif dari opini masyarakat. Kasihan yang mudah terhasut," katanya pula.
Executive General Manager Bandara SSK II, Jaya Tahoma Sirait, juga membantah isu serbuan WNA China di Bandara Pekanbaru. "Mereka itu wisatawan yang habis menghadiri Bakar Tongkang. Kita sebagai operator bandara, semuanya tentu harus kita layani," kata Jaya Tahoma Sirait.
Bakar Tongkang merupakan tradisi turun-temurun bagi warga Tionghoa Bagansiapiapi untuk menghormati nenek moyang mereka, sehingga membuat puluhan ribu perantau yang kini tinggal di berbagai kota di dalam dan luar negeri seperti pulang kampung khusus untuk menghadiri Bakar Tongkang. Tradisi ini sekarang dikemas pemerintah daerah menjadi sebuah festival dan masuk dalam agenda pariwisata nasional.
Puluhan ribu wisatawan nusantara dan mancanegara menghadiri Festival Bakar Tongkang 2019. Bupati Rokan Hilir Suyatno saat melihat acara itu di Bagansiapiapi, pada 19 Juni 2019 merasa sangat gembira dan terharu karena banyak wisatawan nusantara dan mancanegara yang datang membuat kota itu sangat ramai.
"Ke depannya itu bagaimana harus ramai lagi. Saya mendapat informasi tahun ini jumlah pengunjung hampir 76 ribu, luar biasa sekali. Tahun depan kita minta 100 ribu pengunjung," kata Suyatno.