REPUBLIKA.CO.ID, ASSEN -- Valentino Rossi kembali gagal finis di ajang MotoGP. Pada balapan yang digelar di Sirkuit TT Assen, Belanda, Ahad (30/6), Rossi mengalami tabrakan saat memasuki putaran keempat di tikungan 8.
Insiden ini mengulang hasil buruk dalam dua balapan sebelumnya. Peraih tujuh gelar juara balap motor 500cc dan MotoGP ini juga gagal finis. Jika pada GP Katalan Rossi yang tertabrak, maka di Assen giliran pembalap kelahiran 17 Februari 1979 ini yang menjadi aktor utama tabrakan.
Selain mengalami hattrick gagal finis, pembalap yang juga penggemar klub Inter Milan Italia ini juga menggenapi dua tahun dirinya tidak lagi finis di podium teratas. Terakhir kali pembalap yang sempat mendapat julukan Rossifumi ini, finis di tempat pertama tahun 2017 lalu, juga di Sirkuit Assen.
Sejak saat itu, lebih dari 30 balapan sudah dilalui Rossi. Pembalap tim Yamaha yang memulai balapan tahun 1996 ini hanya sembilan kali naik podium. Posisi terbaiknya adalah menempati peringkat kedua.
Sebenarnya, putra dari mantan pembalap 250cc, Graziano Rossi ini mengawali lomba di Belanda dengan cukup baik. Meski harus start dari posisi-14, the Doctor sempat merangsek hingga ke posisi 10.
Namun sayang saat akan melewati pembalap tim Idemitsu Honda asal Jepang, Takaaki Nakagami, Rossi kehilangan keseimbangan. Ini menyebabkan terjadi tabrakan dan keduanya pun harus rela gagal finis dalam balapan kali ini.
Meski sempat mencela diri sendiri, seperti dilansir dari GPOne.com, Rossi cukup puas dengan performa kuda besinya tersebut. “Ini sangat memalukan, padahal kendaraan mampu melaju cepat usai start. Kami melakukan perubahan beberapa hal di pagi harinya, dan ubahan tadi berdampak cukup baik. Kami juga memilih ban yang tepat dan hasilnya jauh lebih cepat dibandingkan saat latihan,” ujar Rossi.
Rossi kini berharap lebih beruntung di Sirkuit Sachsenring, Jerman, pada Ahad (7/6) nanti. "Jadi kami bisa langsung melihat apa yang terjadi karena mungkin kami telah menemukan sesuatu yang bisa membuat lebih kompetitif," pungkasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika