REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) sudah menyalurkan bantuan jaminan hidup (jadup) pada sekitar 15 ribu korban bencana tsunami dan gempa bumi di Kabupaten Sigi. Bantuan diberikan untuk mendongkrak ekonomi masyarakat sekaligus menyuplai sementara biaya kehidupan sehari-hari.
Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat mengatakan pihaknya terus berupaya mengakomodir korban bencana di Sulawesi Tengah (Sulteng). Khusus di Sigi bantuan sudah disalurkan karena memenuhi segala persyaratan. "Saat ini 15.191 jiwa di Sigi sudah menerima bantuan jadup yang kami laksanakan pada 30 Juni," katanya usai kunjungan ke lokasi pembangunan hunian tetap korban bencana Kabupaten Sigi, Provinsi Sulteng pada Senin, (1/7).
Harry mengatakan bantuan jadup belum bisa disalurkan bagi korban bencana di Kota Palu dan Kabupaten Donggala. Sebab data penerima jadup di kedua daerah itu belum lengkap. Ia berharap datanya segera dipenuhi agar korban segera mendapat haknya.
"Untuk Palu dan Donggala masih dalam proses melengkapi data. Karena setelah verifikasi ada validasi. Selanjutnya persiapan pencairan di bank dari yang sudah ditugasi Himbara," ujarnya.
Dalam proses di bank ini, calon penerima bantuan mesti memverifikasi ulang. Langkah ini sebagai bentuk program Know Your Customer (KYC) dengan mengecek tempat tanggal lahir, NIK. "Proses ini memang makan waktu. Jadi harap para korban bisa bersabar," ucapnya.
Diketahui, penerima jadup berhak atas dana sebesar 600 ribu rupiah. Dengan adanya 15.191 jiwa penerima jadup maka total anggarannya mencapai 9,1 miliar rupiah.