REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fadli Zon turut hadir dalam acara syukuran ulang tahun ke-84 sastrawan senior Indonesia, Taufiq Ismail. Menurut wakil ketua DPR-RI itu, penyair kelahiran 25 Juni 1935 itu pantas disebut sebagai "Bapak Puisi Indonesia."
“Saya termasuk yang berpendapat bahwa Pak Taufik Ismail ini sangat pantas kalau dikatakan sebagai ‘Bapak Puisi Indonesia’, atau ‘Bapak Sastra Indonesia. Karena memang Pak Taufiq Ismail ini merupakan seorang legenda hidup, the living legend,” ujar Fadli saat mendatangi acara itu di Kafe Sastra, Jakarta Timur, Sabtu (29/6).
Politikus Partai Gerindra itu bersyukur, Indonesia masih memiliki seorang Taufiq Ismail yang telah berkarya lebih dari 60 tahun. Menurutnya, Indonesia masih memiliki seorang maestro di bidang sastra.
Dia pun meyakini, karya-karya Taufiq Ismail telah benar-benar menjadi nafas bagi zaman. Karya yang dibuat oleh penyair yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat itu banyak memotret dari berbagai peristiwa dalam bentuk puisi.
“Dan puisi-puisi itu saya kira menginspirasi banyak orang dan juga merekam berbagai catatan-catatan sejarah, peristiwa, rasa, dan sebagainya,” ujar Fadli.
Fadli pun menyebut banyak karya dari Taufiq Ismail yang dia sukai. Salah satunya adalah kumpulan puisi dalam buku “Tirani dan Benteng”.
Dia mengaku sangat mengagumi Taufiq Ismail lantaran karyanya yang sangat hidup. Fadli pun memuji kemampuan Taufiq dalam meresap situasi ke dalam kata-kata.
Pada momentum ulang tahun Taufiq ini, Fadli lalu mendoakan yang tebaik untuk seorang Taufiq Ismail. “Mudah-mudahan beliau diberikan umur yang panjang, umur yang barokah, sehat terus, dan terus berkarya bagi bangsa dan negara,” tutur Fadli.
Sastrawan Indonesia, Taufiq Ismail telah berulang tahun ke-84 pada 25 Juni lalu. Penyair yang lahir di Bukit Tinggi, Sumatera Barat itu menggelar syukuran ulang tahun sekaligus peluncuran sebuah DVD “Meniti Kehidupan” yang merangkum perjalanan perjuangannya sebagai sastrawan Indonesia.