Senin 01 Jul 2019 22:00 WIB

Sekolah Gratis Baznas Terima 64 Siswa Mustahik Berprestasi

Baznas ingin mencetak kader bangsa yang cerdas dan berakhlak mulia.

Rep: Muhyiddin/ Red: Dwi Murdaningsih
Suasana pelatihan display kelas yang digelar oleh Sekolah Cendekia Baznas.
Foto: Dok SCB
Suasana pelatihan display kelas yang digelar oleh Sekolah Cendekia Baznas.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sekolah tingkat menengah yang dikembangkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) secara gratis, Sekolah Cendekia Baznas (SCB) menerima sebanyak 64 siswa mustahik berprestasi. Puluhan siswa mustahik itu berasal dari 18 provinsi di Indonesia untuk melanjutkan pendidikan Tahun Pelajaran 2019/2020.

Kepala SCB, Eko Wawan mengatakan, SCB dikembangkan untuk mencetak kader bangsa yang siap bersaing. Tidak hanya cerdas tapi juga mandiri dan berakhlak mulia. Menurut dia, seluruh siswa dan siswi SCB tersebut nantinya akan mendapatkan fasilitas asrama dan kebutuhan sehari-hari selama tiga tahun menempuh pendidikan.

Baca Juga

"Pendidikan di SCB meliputi empat dimensi yakni olah hati, olah pikir, olah rasa dan olahraga. Nilai-nilai ini disajikan dalam program kegiatan belajar mengajar, ekstrakulikuler, keasramaan, kepemimpinan, kewirausahaan dan school social responsibility," ujar Eko dalam acara penyambutan siswa baru di SCB, Desa Cemplang, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Senin (1/7).

Selain itu, lanjut dia, banyak ekstrakulikuler yang akan dapat diikuti siswa, mulai dari bela diri, seni tari, hingga kewirausahaan yang dapat melatih kemandirian mereka di masa depan.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Asrama, Helmi Nursirwan mengatakan, tahun ajaran ini SCB menyediakan 64 kursi dari 300 pendaftar dari 18 provinsi di Indonesia. Poses seleksi dilakukan pada November 2018 hingga April 2019 lalu.

"Proses seleksi berupa tes administratif, tes akademik, tes survei faktual, dan tes psikotes serta baca tulis Alquran. Tes ini dilakukan antara lain untuk memastikan bahwa calon siswa benar-benar berasal dari keluarga kurang mampu namun baik dari segi akademiknya," katanya.

Sementara itu, perwakilan Baznas Provinsi Papua, Merza Edy Nadzari mengatakan, tahun ini terdapat dua siswa perwakilan dari Papua yang merupakan asli anak daerah. Ia bersyukur Baznas memberikan perhatian kepada siswa-siswi berbakat dari daerahnya.

"Alhamdulillah tahun ini dua siswa dari Papua berhasil menembus seleksi SCB. Anak-anak Muslim di daerah perlu mendapat perhatian lebih untuk dapat menjadi kader-kader penggerak kemajuan daerahnya," katanya.

Acara penyambutan siswa baru itu ditutup dengan penampilan ekstrakulikuler seperti arumba, tari saman, pencak silat, dan panahan oleh siswa-siswi Sekolah Cendekia Baznas (SCB).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement