REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polri Tingkat I, Brigjen Musyafak mengatakan, perempuan yang membawa anjing ke dalam Masjid Al Munawaroh, Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diketahui mengidap skizofrenia tipe paranoid. Informasi tersebut diperoleh dari keterangan dokter yang pernah merawat SM (52 tahun).
"Saudari SM ini dulu dirawat jalan karena menolak untuk menjalani rawat inap, rawat jalan pun terkadang kontrol, terkadang tidak. Diberi obat pun kadang juga tidak diminum," ungkap Musyafak kepada wartawan di Jakarta, Senin (1/7).
Musyafak mengatakan, pada tahun 2013, perempuan berusia 52 tahun itu sudah menderita masalah kejiwaan, namun tidak kontrol medis dengan teratur. Kedua dokter yang merawatnya, yakni dr Lahargo dan dr Yeni, menyebut SM masih datang untuk konsultasi dua pekan lalu.
Menurut Musyafak, SM akan dirujuk ke rumah sakit jiwa jika memang ada gangguan kejiwaan. Ia menyebut, SM mungkin akan dirawat di Rumah Sakit Marzuki Mahdi agar lebih dekat.
"Dia akan ditangani oleh dr Lahargo yang bekerja di Rumah Sakit Marzuki Mahdi dan Siloam Bogor serta dr Yeni yang dinas di Rumah Sakit Primer," katanya.
Kasus yang melibatkan SM tersebar luas melalui video yang beredar di media sosial. SM tampak memasuki masjid tanpa melepas alas kaki sambil membawa anjing hitam. Nada suaranya terdengar emosional seraya berteriak-berteriak kepada orang di dalam masjid.
Dalam video itu, perempuan tersebut berdebat dengan penjaga masjid yang memintanya agar menaruh anjing di luar masjid. Alih-alih mengikuti permintaan penjaga masjid, ia justru menurunkan anjing yang digendongnya ke lantai.
Seketika itu juga, anjing berkeliaran keliling masjid. Sementara itu, SM dan penjaga masjid terlibat perkelahian kecil. Belakangan diketahui kalau perempuan non-Muslim sedang mencari suaminya yang ia duga akan menikah di masjid tersebut.