REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Aksi bom bunuh diri terjadi di daerah Pul-e-Mehmood Khan, Kabul, Afghanistan, Senin (1/7). Insiden tersebut menyebabkan setidaknya 10 orang tewas dan 65 lainnya luka-luka.
Menurut Pusat Informasi Media Pemerintah di Kabul, bom tersebut meledak di lingkungan Bazar lama. Daya ledak cukup kuat dan menggetarkan bangunan yang terletak hingga radius dua kilometer.
Dilaporkan laman TRT, otoritas Afghanistan belum dapat mengonfirmasi target dari serangan bom bunuh diri tersebut. Namun, pasukan keamanan telah dikerahkan untuk mengamankan area di sekitar lokasi kejadian. Sebab beberapa bangunan militer dan pemerintah, termasuk yang dimiliki badan intelijen dan kementerian pertahanan Afghanistan, berada tak jauh dari tempat ledakan.
Milisi Taliban mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri tersebut. Saat ini, Taliban diketahui sedang melakukan perundingan damai putaran ketujuh dengan Amerika Serikat (AS), pihak yang selama ini membantu Pemerintah Afghanistan dalam memerangi kelompoknya. Pembicaraan dilangsungkan di Doha, Qatar.
Terdapat empat hal yang menjadi fokus dari perundingan itu, dua di antaranya adalah penarikan pasukan asing dari Afghanistan dan gencatan senjata komprehensif. Namun Taliban belum menginformasikan apakah akan melanjutkan perundingan setelah melancarkan serangan bom bunuh diri.
Konflik sipil di Afghanistan telah berlangsung lebih dari satu dekade. Selama periode tersebut, menurut PBB, sebanyak 32 ribu warga sipil telah tewas dan 60 ribu lainnya mengalami luka-luka.