Selasa 02 Jul 2019 07:32 WIB

Kemensos Bantah Pencairan Jadup Bencana Sulteng Terlambat

Dana jadup diberikan saat tanggap darurat hingga transisi darurat.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Hafil
Sejumlah warga korban bencana antre untuk mendapatkan dana Jaminan Hidup (Jadup) yang mulai disalurkan di kompleks Hunian Sementara (Huntara) Desa Mpanau, Sigi, Sulawesi Tengah, Senin (1/7/2019).
Foto: Antara/Basri Marzuki
Sejumlah warga korban bencana antre untuk mendapatkan dana Jaminan Hidup (Jadup) yang mulai disalurkan di kompleks Hunian Sementara (Huntara) Desa Mpanau, Sigi, Sulawesi Tengah, Senin (1/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) membantah kabar terlambatnya penyaluran bantuan jaminan hidup (jadup) untuk korban bencana gempabumi, likuifaksi dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng). Kemensos menilai penyaluran jadup sudah sesuai mekanisme yang berlaku.

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat mengatakan pihaknya berperan melaksanakan rehabilitasi sosial dan perlindungan bagi wilayah terdampak bencana. Kemensos berkoordinasi dengan BNPB, KemenPUPERA dan Pemda untuk sarana dan prasarana rehabilitasi sosial dan perlindungan sosial.

Baca Juga

"Perlu diketahui, dana jadup diberi saat tanggap darurat hingga transisi darurat, jadi kalau penyerahannya sekarang sebetulnya Kemensos belum telat," katanya, Senin, (1/7).

Harry mengatakan usai berkoordinasi dengan BNPB diperoleh estimasi kebutuhan bantuan jadup untuk 72 ribu jiwa. Dengan indeks per jiwa 600 ribu rupiah maka total kebutuhan mencapai 43,2 miliar. Nantinya bantuan disalurkan pada korban di Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi.

"Saat ini dana tersebut telah berada di rekening tampungan Ditjen Linjamsos. Harapannya dana ini untuk stimulan masyarakat," ujarnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement