Selasa 02 Jul 2019 07:39 WIB

Bulog Lepas 50 Ribu Ton Beras karena Sudah Rusak

50 ribu ton beras yang akan dilepas bagian dari pengadaan impor beberapa tahun lalu.

Red: Ani Nursalikah
Pekerja mengangkat beras di Gudang Bulog Makassar, Sulawesi Selatan.
Foto: Antara/Yusran Uccang
Pekerja mengangkat beras di Gudang Bulog Makassar, Sulawesi Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar menyebutkan setidaknya 50 ribu ton cadangan beras pemerintah (CBP) akan dilepas karena kondisi beras yang sudah rusak dan tidak bisa dikonsumsi lagi.

"Itu sebenarnya (beras) tersimpan dari dulu. Harusnya ada pelepasan stok. Kami minta izin sudah diputuskan boleh. Kan tidak mungkin dijual, ada sekitar 50 ribu ton," kata Bachtiar saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Senin (1/7).

Baca Juga

Bahctiar menjelaskan pelepasan stok CBP akan dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah. Dalam regulasi tersebut, disebutkan pelepasan CBP dilakukan apabila CBP telah melampaui batas waktu simpan paling sedikit 4 (empat) bulan dan atau berpotensi/mengalami penurunan mutu.

Bachtiar menyebutkan 50 ribu ton beras yang akan dilepas memang merupakan bagian dari pengadaan impor beberapa tahun lalu, bahkan sejak 2015-2017. Namun demikian, ia menjelaskan beras yang mengalami penurunan mutu tersebut dan tidak mungkin bisa dikonsumsi, bukan berarti tidak bisa dimanfaatkan.