Selasa 02 Jul 2019 08:38 WIB

Trump Tandatangani Paket Bantuan Imigran 4,6 Miliar Dolar AS

Paket bantuan tersebut untuk membantu mengatasi lonjakan imigran Amerika Tengah.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (tengah) menandatangani paket bantuan 4,6 miliar dolar AS untuk menangani imigran dari Amerika Tengah di perbatasan AS-Meksiko, Senin (1/7). Tampak Wakil Presiden AS Mike Pence (kiri) dan Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Alex Azar.
Foto: AP Photo/Carolyn Kaster
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (tengah) menandatangani paket bantuan 4,6 miliar dolar AS untuk menangani imigran dari Amerika Tengah di perbatasan AS-Meksiko, Senin (1/7). Tampak Wakil Presiden AS Mike Pence (kiri) dan Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Alex Azar.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani paket bantuan 4,6 miliar dolar AS, Senin (1/7). Paket bantuan tersebut untuk membantu pemerintah federal mengatasi lonjakan imigran Amerika Tengah di perbatasan AS-Meksiko.

"Ini adalah solusi manusiawi untuk masalah luar biasa yang dimulai karena hukum imigrasi kita yang buruk," kata Trump.

Baca Juga

Banyak anggota parlemen Demokrat berharap lebih. Mereka ingin memberikan perlindungan yang lebih kuat untuk migran di fasilitas penampungan dan memudahkan anggota parlemen melakukan kunjungan singkat.

Trump menandatanganinya di Kantor Oval bersama dengan Wakil Presiden Mike Pence dan Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Alex Azar. Undang-undang darurat diperlukan untuk meringankan kepadatan.

Seringkali ada kondisi sulit di AS yang memiliki fasilitas bagi para migran yang mencari suaka. Kebanyakan dari mereka berasal dari negara-negara Amerika Tengah seperti, Honduras dan El Salvador.

Gedung Putih telah mengancam melakukan veto RUU DPR dengan alasan akan melumpuhkan upaya keamanan perbatasan. Ketua DPR AS Nancy Pelosi terpaksa menerima paket bantuan Senat yang dikontrol Republik, membuat frustasi anggotanya yang lebih liberal.

Adapun RUU itu mendukung puluhan ribu kedatangan yang ditahan setiap bulan dan menetapkan pedoman tentang bagaimana administrasi Trump harus menanganinya. Trump menyatakan cukup puas dengan RUU itu.

Namun, ia menegaskan tidak puas dengan keadaan imigrasi ilegal di Amerika. Dia menyarankan akan melanjutkan rencana penyisiran imigrasi nasional untuk mendeportasi orang yang tinggal di AS secara ilegal, termasuk keluarga.

Trump menunda penyaringan sekitar sepekan yang lalu. Langkah itu dilakukan setelah Pelosi mendesak Trump membatalkannya. Para pemimpin Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) juga telah menyatakan keprihatinan serius bahwa keselamatan petugas akan dalam bahaya karena terlalu banyak detail tentang penggerebekan telah dipublikasikan.

"Setelah 4 Juli, banyak orang akan dibawa kembali. ICE akan menangkap mereka dan membawanya kembali," ucap Trump.

Trump menolak kondisi yang dihadapi sebagian besar orang yang mencari suaka di AS di negara asal mereka. Dia mengatakan mereka sedang mengajukan klaim suaka yang tidak pantas.

"Itulah yang mereka lakukan untuk mendapatkan akses ke negara itu. Mereka mengajukan klaim suaka, dan mereka sepenuhnya klaim palsu," kata Trump.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement