Selasa 02 Jul 2019 14:03 WIB

Luhut: Jokowi Terlihat Disenangi Pemimpin Negara G-20

Luhut menyebut candaan Jokowi dengan Trump.

Presiden Joko Widodo (kiri depan) berfoto bersama para pemimpin negara-negara peserta KTT G20 di Osaka Jepang, Jumat (28/06/2019).
Foto: Antara/Kim Kyung-Hoon
Presiden Joko Widodo (kiri depan) berfoto bersama para pemimpin negara-negara peserta KTT G20 di Osaka Jepang, Jumat (28/06/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlihat sangat disenangi oleh para pemimpin negara-negara yang hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Osaka, Jepang, pada 28-29 Juni 2019.

Dalam acara kopi pagi bersama wartawan di Jakarta, Selasa, Luhut yang juga hadir dalam perhelatan tersebut mengungkapkan, kesan tersebut terlihat dari pembicaraan hingga candaan Presiden Jokowi dengan sejumlah pimpinan negara lain.

Baca Juga

"Presiden itu saya lihat sangat disenangi pemimpin yang hadir di sana. Pembicaraan mereka, juga candaan beliau dengan Trump (Presiden AS) sangat terlihat. Ibu negara dengan negara lain juga sangat rileks. Itu terefleksikan dalam pertemuan bilateral," kata Luhut.

Luhut menyebut Presiden Jokowi seharusnya menghadapi 17 permintaan pertemuan bilateral. Namun, karena harus menunggu pengumuman Mahkamah Konstitusi (MK), pertemuan bilateral dipangkas hanya menjadi enam pertemuan.

Luhut mengaku ikut mendampingi Presiden Jokowi dalam sejumlah pertemuan bilateral di antaranya dengan Turki, Arab Saudi, Jepang, China, dan pimpinan Bank Dunia.

KTT G20 diselenggarakan pada 28-29 Juni 2019 di Osaka, Jepang. Forum itu  mempertemukan sejumlah pemimpin negara anggota G20 yakni Argentina, Australia, Brazil, Kanada, Tiongkok, Uni Eropa, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Kerajaan Inggris, dan Amerika Serikat.

Perhelatan itu mengangkat sejumlah tema yakni ekonomi dunia, investasi dan perdagangan, inovasi, lingkungan dan energi, lapangan kerja, pemberdayaan perempuan, pembangunan, serta kesehatan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement