Selasa 02 Jul 2019 14:06 WIB

Dinas Peternakan Cianjur Mulai Periksa Hewan Kurban

Pemeriksaan dilakukan sebagai upaya menjaga kualitas hewan yang akan diperjualbelikan

Hewan kurban (ilustrasi).
Foto: Antara/M Luthfi Rahman
Hewan kurban (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan (Dislutkanak) Cianjur, Jawa Barat mulai melakukan pemeriksaan hewan kurban. Pemeriksaan ini sebagai upaya menjaga kualitas hewan yang akan diperjualbelikan untuk memenuhi kebutuhan Idul Adha mendatang.

Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyrakat Veteriner Dislutkanak Cianjur, M. Agung Rianto, mengatakan memasuki peralihan musim dari penghujan ke kemarau tidak ada penyakit hewan yang dapat menular dan harus diwaspadai. "Namun,saat peralihan musim seperti ini, biasanya ketersediaan pakan hijauan untuk hewan ternak mulai terbatas. Ini akan mengakibatkan hewan ternak mengalami penurunan berat badan," katanya pada Selasa (2/7).

Baca Juga

Ia juga mengatakan pemeriksaan hewan kurban dilakukan agar memenuhi syarat kesehatan untuk disembelih pada Idul Adha. Agung menjelaskan agar hewan ternak tidak mengalami penurunan berat badan, peternak diimbau untuk meramu makanan yang akan diberikan agar bobot hewan tetap terjaga sampai bisa disembelih.

"Diharapkan peternak dapat meramu antarpakan hijauan dengan pakan tambahan suplemen seperti ampas tahu. Tujuannya agar berat badan hewan yang diperjualbelikan saat memasuki Idul Adha tetap terjaga," kata Agung.

Ia menyatakan pemberlakuan sistem sentralisasi penjualan hewan kurban oleh Pemkab Cianjur akan mempermudah petugas kesehatan mengetes kesehatan hewan kurban. "Dari H-10 Idul Adha dan H+2 tugas kami hanya melakukan pemeriksaan kesehatan hewan, sebelum dan sesudah pemotongan hewan kurban. Kalau ada hewan kurban yang dinyatakan sakit harus disembuhkan terlebih dahulu," jelasnya.

Saat Hari Raya Kurban pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan hewan kurban di sejumlah lokasi pemotongan. Selain itu, pemeriksaan juga menyasar daging dan jeroan hewan untuk memastikan layak dikonsumsi.

"Setelah dilakukan pemeriksaan jika ditemukan cacing hati maka daging kurban tidak boleh dikonsumsi. Beberapa tahun sebelumnya kita belum pernah mendapatkan adanya cacing hati," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement