Selasa 02 Jul 2019 16:20 WIB

NTT Helat Parade 1.001 Kuda Sandelwood pada 11-12 Juli

Jumlah kuda yang dilibatkan dalam Parade 1.001 Kuda Sandelwood menurun.

Sejumlah lelaki Sumba menunggangi kuda berbalut sarung tenun ikat Sumba dalam acara Parade Kuda dari Savana Walakiri menuju Pantai Walakiri pada Festival 1001 Kuda Sandelwood di Sumba Timur, NTT, Kamis (12/7).
Foto: Antara/Ignas Inyas Kunda
Sejumlah lelaki Sumba menunggangi kuda berbalut sarung tenun ikat Sumba dalam acara Parade Kuda dari Savana Walakiri menuju Pantai Walakiri pada Festival 1001 Kuda Sandelwood di Sumba Timur, NTT, Kamis (12/7).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Parade 1.001 Kuda Sandelwood akan kembali digelar di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Parade kuda unik yang dipadukan dengan budaya ini akan dihelat pada 11-12 Juli 2019.

"Kegiatan parade Kuda Sandelwood tetap digelar karena sudah menjadi acara pariwisata tahunan di Pulau Sumba," kata Bupati Sumba Timur, Gedeon Mbiliyora, yang dihubungi Antara, Selasa.

Parade Kuda Sandelwood yang dipadukan dengan Festival Tenun Ikat akan dihadiri penenun se-NTT itu pertama kali digelar pada tahun 2017 dan dihadiri Presiden Joko Widodo. Tahun ini, Parade  Kuda akan dilaksanakan di Padang Savana Puru Kambera dan finish di Pantai Puru Kambera di Kecamatan Kanatang dengan jarak tempuh sekitar 2-3 km. Sedangkan kegiatan Festival Tenun Ikat yang akan bertempat di lapangan Pahlawan Kota Waingapu, di Kelurahan Hambala.

Gedeon mengatakan, kuda-kuda yang ikut serta dalam parade akan dihias dengan berbagai pernak-pernik dan para joki juga diharuskan mengenakan pakaian adat. Kuda dari Kecamatan Kota Waingapu, Kanatang, Haharu, Pandawai, dan Kambera itu akan dibagi menjadi beberapa kelompok.

Menurut dia, jumlah kuda pada parade kali ini tidak mencapai 1.001 ekor kuda seperti tahun lalu. Parade tersebut hanya melibatkan 250 ekor kuda sesuai dengan ketersediaan anggaran yang tersedia.

"Kami sebetulnya berharap pemkab menanggung sebanyak 501 ekor dan propinsi menanggung sebanyak 500 ekor seperti tahun sebelumnya," katanya.

Khusus untuk Festival tenun ikatakan dipersiapkan sekitar 200 orang peserta. Pesertanya berasal dari Kecamatan Kambera dan Kecamatan Kanatang.

"Tapi tidak menutup kemungkinan jika dalam pendataan kurang peserta di dua kecamatan itu, kami akan tambahkan peserta dari Kecamatan lain, seperti dari Pahuga Lodu dan Rindi," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement