REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Max Sopacua membenarkan tujuh orang yang mendesak partai melakukan kongres luar biasa berasal dari Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat. "Ya benar," kata Max ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Selasa (2/7).
Tujuh orang tersebut, yakni Hengky Luntungan, Wakil Ketua Umum I Partai Demokrat Subur Sembiring, pengurus FKPD Sahat Saragih, dan empat orang kader lainnya lainnya yaitu Murtada Sinuraya, Akbar Yusuf Siregar, Suryadi, dan Mustika Karim. Max mengaku tak hadir dalam konferensi pers pernyataan sikap tersebut karena masih berada di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Besok siang baru terbang ke Jakarta," ujarnya.
FKPD dalam pernyataan sikapnya mendesak agar Partai Demokrat mempercepat pelaksanaan Kongres atau Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mengganti posisi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua umum. Menurut mereka, SBY gagal memimpin Partai Demokrat lantaran kerap anjloknya perolehan suara Partai Demokrat.
Pengurus FKPD Sahat Saragih menegaskan FPKD mengajukan Hengky Luntungan sebagai calon ketua umum yang dianggap tepat menggantikan SBY. Sebab, Hengky merupakan salah satu pendiri tunggal saksi berdirinya Partai Demokrat.
"Salah satunya FKPD (Forum Komunikasi Pendiri Deklarator) mendorong Hengky Luntungan menjadi ketum. Karena beliau sudah berdarah-darah membangun partai," ucap Sahat.
Juni lalu, Max bersama sejumlah politikus senior Partai Demokrat yang tergabung dalam Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) juga mendorong diselenggarakannya Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menyelamatkan dan mengembalikan kejayaan partai ke depan. GMPPD mendorong pelaksanaan Kongres Luar Biasa Partai Demokrat selambatnya 9 September 2019.
Menurut Max, apabila KLB dilaksanakan, posisi ketua umum Demokrat dapat diberikan kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku putra Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang terbukti memiliki kemampuan. "Kalau KLB tidak perlu susah-susah, pak SBY tinggal menyerahkan kepada mas Agus Harimurti Yudhoyono," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, 13 Juni 2019.
Selain itu, tujuan utama GMPPD dibentuk untuk memberikan seruan moral kepada internal partai atas hal-hal internal partai yang belakangan dinilai meresahkan kader Demokrat. Salah satunya menyikapi beberapa pernyataan kader dan pengurus Demokrat antara lain Ferdinand Hutahaean, Rachland Nashidik, dan Andi Arief.