REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sedikitnya 26 jurnalis dari media cetak, online dan elektronik mengikuti pelatihan Pengenalan Sphere Bagi Jurnalis. Sphere bertujuan untuk meningkatkan mutu tindakan organisasi kemanusiaan pada saat bencana terjadi, baik itu bencana alam maupun bencana kemanusiaan (konflik).
"Pengalaman kami dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan, itu dapat info dari media. Untuk itu, seorang wartawan menjadi pilar penting dalam tanggap darurat penanganan bencana, krisis dan lainnya dalam menyampaikan informasi," ujar Senior Manager Humanitarian Strategic Relation PKPU Human Initiative, Muhammad Kaimuddin usai menjadi narasumber pelatihan Pengenalan Sphere Bagi Jurnalis di Hotel Fave, Jalan Margonda, Kota Depok, Selasa (2/7).
PKPU Human Initiative mengelar pelatihan Pengenalan Sphere Bagi Jurnalis berlangsung selama dua hari di Hotel Fave, Kota Depok Selasa (2/7) hingga Rabu (3/7). Dalam pelatihan tersebut menghadirkan narasumber dari Dewan Pers dengan materi kode etik, teknik penulisan berita kemanusiaan oleh Lestyantya R Baskoro. Lalu juga didampingi Pemerhati dari CRS Indonesia, Syahri Ramadhan.
Kaimuddin menuturkan, peran wartawan dalam menyampaikan informasi pada masyarakat berdasarkan data secara akurat dan berdasarkan fakta di lapangan. Selain itu, bagaimana para jurnalis bisa menyampaikan berita sesuai harkat dan martabat bagi warga yang terdampak bencana atau konflik.
"Kita memiliki pengalaman pada bencana Aceh, Lombok dan lainnya. Tentunya, dalam kondisi tersebut seorang wartawan juga mengalami kesulitan dalam akses mencari informasi dan menuju lokasi terdampak bencana. Dengan bekal wawasan tentang Sphere diharapkan memberikan manfaatkan dalam menjalankan tugas seorang jurnalis. Tentunya bisa bersinergi, informasi sebagai bahan kajian dan dalam penulisannya lebih humanis," tuturnya.
Public Relation Manager PKPU Human Initiative, Ferdiansyah mengatakan, kegiatan yang berlangsung menarik dengan diskusi yang cukup aktif terkait materi dan isu kekiniaan dan dihadiri wartawan yang biasa bertugas di lapangan dan sudah berpengalaman dalam peliputan becana atau krisis di dalam atau luar negeri. Sejumlah materi yang disampaikan dalam pelatihan berupa Piagam Kemanusiaan, perlindungan, standar inti kemanusiaan dalam sphere, dan lainnya.
Tentunya, materi sphere sangat berguna bagi jurnalis terutama dalam hak dan kewajibannya saat tanggap bencana atau krisis. Apalagi, faktor keamanan bagi jurnalis dan pihak yang terlibat dalam situasi krisis juga menjadi perhatian.
"Tidak hanya fokus pada sampainya bantuan di wilayah terdampak bencana atau krisis kemanusiaan saja, namun juga membantu memberikan informasi yang penting tanpa menyinggung perasaan, harkat dan martabatnya," papar Ferdiansyah.