Rabu 03 Jul 2019 10:00 WIB

Muslim Honduras Giat Pelajari Alquran dan Bahasa Arab

Masjid menjadi pusat umat Islam pelajari Alquran dan bahasa Arab.

Alquran
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Populasi Muslim mencapai 300 ribu orang dari tujuh juta penduduk Honduras. Terlepas dari kenyataan bahwa angka ini agak ren dah, tetapi sepuluh tahun yang lalu, ratusan imigran Muslim, baru tiba dari negara-negara Arab.

Honduras menerima imigran Arab untuk pertama kalinya pada 1896 dan 1918.Me nurut sebuah survei lokal, imigran Arab adalah orang Kristen Palestina yang sebagian besar di San Pedro Sula. Mereka berimigrasi karena kekuasaan Turki Usmani di Palestina. Ketika itu orang-orang Arab melarikan diri dengan paspor Turki Usmani dan mendatangi Honduras.

Imigran meningkat kembali setelah Perang Dunia II dan Perang Arab-Israel pada 1948. Pada 1984, sebuah badan amal Islam didirikan, dengan tujuan utama untuk kepentingan Muslim di negara tersebut.

Sejak saat itu sebuah masjid telah dibangun. Tempat itu dimanfaatkan untuk memperkuat silaturahim dalam bentuk kegiatan keilmuan, seperti diskusi tentang persoalan sosial dan keagamaan. Masjid juga menjadi tempat pendidikan anak-anak. Mereka mempelajari Alquran dan bahasa Arab.

Honduras adalah salah satu negara di Amerika Tengah.Negeri ini berbatasan dengan Guatemala dan El Salvador di barat dan Samudra Pasifik serta Nikaragua di selatan. Spanyol menjajah Honduras pada tahun 1502 dan menetap di sana sampai 1838. Kemudian negara itu merdeka. Ibu kotanya adalah Tegucigalpa dan kota terbesarnya adalah San Pedro yang padat aktivitas.

Orang kulit putih Barat telah melakukan kejahatan terburuk dalam sejarah yang enggan mereka ingat. Sejarawan Eropa banyak yang diam dalam masalah ini, seolah-olah itu tidak pernah terjadi. Tidak ada sumber Barat yang mencoba memecahkan teka-teki hilangnya 'pelaut Arab-Muslim'. Mereka adalah yang dipaksa pergi oleh penjelajah Spanyol dan Christopher Columbus.

Mereka membantai Muslim dengan saat armadanya berlayar melintasi Honduras, Haiti, dan Kuba. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah orang-orang Moor menginformasikan teman-teman mereka tentang dunia baru setelah mereka kembali ke Spanyol. Kemudian me reka melarikan diri agar lolos dari penganiayaan Spanyol dan memulai hidup di dunia baru.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement