REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan terdapat kinerja positif terhadap realisasi penanaman modal di sektor ketenagalistrikan. Investasi yang masuk hingga Mei 2019 tercatat sebesar 4,74 miliar dolar AS atau setara Rp 68,73 triliun.
Realisasi tersebut melampaui target pemerintah per Mei sebesar 2,41 miliar dolar AS. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM Rida, Mulyana mengatakan, dibanding periode sama tahun lalu, investasi ketenagalistrikan saat ini mengalami pertumbuhan positif.
Realisasi investasi per Mei 2018 sebesar 3,52 miliar dolar AS. "Kenaikan ini bisa jadi akibat dari makin sederhananya, cepat, dan jelasnya segala macam perizinan yang terkait dengan subsektor ketenagalistrikan," kata Rida di Jakarta, Selasa (2/7).
Rida menjelaskan, investasi ketenagalistrikan mencakup empat sektor. Yakni pembangunan pembangkit listrik, transmisi, gardu induk, serta distribusi. Khusus investasi pada pembangkit, jumlah investasinya mencapai Rp 43,26 triliun.
Adapun pendirian pembangkit itu dibangun ada yang dibangun oleh PLN (Rp 16,39 triliun), produsen listrik swasta atau Independent Power Producer (Rp 26,48 triliun) serta pembangkit listrik swasta terintegrasi atau Private Power Utility (Rp 2,39 triliun).
Selanjutnya, untuk investasi khusus transmisi yakni dilakukan oleh PLN dengan nilai investasi mencapai Rp 9,064 triliun. Selain itu, investasi pembangunan gardu induk dan distribusi yang juga dilakukan oleh PLN masing-masing senilai Rp 3,82 triliun dan Rp 10,57 triliun.
Rida mengatakan, target realisasi investasi ketenagalistrikan hingga akhir tahun sebesar 12,04 miliar dolar AS atau sekitar Rp 170,22 triliun. Oleh sebab itu, Rida mengatakan pihaknya bakal terus melalukan perbaikan layanan perizinan subsektor ketenagalistrikan. Sekaligus optimalisasi penerapan Online Single Submission (OSS).
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu menilai, dengan realisasi Mei 2019 yang melebihi target, pihaknya optimistis bisa memenuhi target investasi untuk tahun ini 12,04 miliar dolar AS atau Rp 170,22 triliun. Bahkan, menurutnya, realisasi investasi di akhir tahun bisa mencapai 14 miliar dolar AS.
Target tersebut diketahui lebih rendah ketimbang target tahun 2018 yang mencapai 24,88 miliar dolar AS. Sebagai catatan, realisasi investasi tahun lalu juga hanya mencapai 11,28 miliar dolar AS atau sekitar 45 persen.
Rendahnya realisasi tahun lalu akibat adanya keterlambatan kesepakatan pembiayaan, masalah lahan, serta kompensasi atau ganti rugi lahan atas ruang bebas.
Oleh sebab itu, penurunan target investasi 2019 dibuat mengacu kepada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) PLN 2019 serta rencana investasi yang tercatat di Ditjen Ketenagalistrikan.
Jisman menambahkan, pihaknya optimistis investasi ketenagalistrikan tahun ini bisa menembus target menjadi 14 miliar dolar AS. Kenaikan investasi diperkirakan akan terjadi baik di proyek pembangkit, transmisi, gardu induk, dan distribusi listrik. Selain itu, kemudahan perizinan investasi menjadi faktor penting.
"Saya prediksi sampai akhir tahun investasi bisa melebihi target, mungkin sekitar 14 miliar dolar AS," ujarnya.