Rabu 03 Jul 2019 12:35 WIB

Migran Amerika Tengah di Meksiko Pulang ke Negara Asal

roses suaka AS dapat memakan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (tengah) menandatangani paket bantuan 4,6 miliar dolar AS untuk menangani imigran dari Amerika Tengah di perbatasan AS-Meksiko, Senin (1/7). Tampak Wakil Presiden AS Mike Pence (kiri) dan Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Alex Azar.
Foto: AP Photo/Carolyn Kaster
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (tengah) menandatangani paket bantuan 4,6 miliar dolar AS untuk menangani imigran dari Amerika Tengah di perbatasan AS-Meksiko, Senin (1/7). Tampak Wakil Presiden AS Mike Pence (kiri) dan Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Alex Azar.

REPUBLIKA.CO.ID, CIUDAD JUAREZ -- Puluhan migran yang berasal dari Amerika Tengah di Meksiko memutuskan kembali ke negara asal mereka, Selasa (2/7). Sebelumnya, para migran tersebut harus menunggu suaka mereka diproses di AS selama enam bulan terakhir.

Tercatat ada 66 orang yang berasal dari Honduras, Guatemala, dan El Salvador. Mereka kembali dari Ciudad Juarez, Meksiko, kota di seberang El Paso, Texas setelah meminta suaka di Departemen Luar Negeri AS.

Baca Juga

Namun, AS memiliki sebuah kebijakan yang kontroversial, dikenal sebagai Migration Protection Protocols (MPP). Kebijakan yang dikenal sebagai 'Remain' di Meksiko tersebut bertujuan mencegah orang-orang mengejar klaim suaka AS.

Pemerintah AS yang dipimpin Presiden Donald Trump mengatakan banyak klaim yang diajukan salah. Dengan demikian, pemohon akan berhenti dan memilih untuk kembali karena mereka menyadari harus menetap di Meksiko dalam waktu yang lama.