REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut) akan mengadakan pembicaraan tingkat tinggi awal bulan depan di Bangkok. Pertemuan dilakukan setelah para pemimpin negara sepakat pada Ahad (30/6) untuk memulai kembali perundingan denuklirisasi.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong Ho diperkirakan akan menghadiri pertemuan para menteri luar negeri di Forum Regional Asean (ARF) pada 2 Agustus di Bangkok.
"Mitra Pompeo kemungkinan besar adalah Ri. Mereka bisa mengadakan pembicaraan tingkat tinggi jika mereka bertemu di sela-sela ARF," kata sumber diplomatik, dilansir dari Straits Times, Rabu (3/7).
Pertemuan para menteri luar negeri ARF merupakan satu-satunya konferensi tingkat menteri di mana kedua negara berpartisipasi. Pompeo dan Ri menghadiri pertemuan ARF pada Agustus tahun lalu, tepat setelah KTT AS-Korut pertama di Singapura, tetapi mereka tidak mengadakan pembicaraan resmi.
Hal itu terjadi karena Ri tidak terlibat langsung dalam pembicaraan denuklirisasi dengan AS. Akan tetapi situasinya berbeda tahun ini. Setelah KTT AS-Korut kedua di Hanoi pada Februari berakhir tanpa kesepakatan, diyakini bahwa rekanan Korut Pompeo kemungkin adalah Ri bukan Kepala United Front Department, Kim Yong Chol.
Baik Pompeo dan Ri duduk dalam pembicaraan antara Presiden AS Donald Trump, dan pemimpin Korut Kim Jong-un pada 30 Juni di desa gencatan senjata Panmunjom. Setelah itu, Pompeo mengatakan seseorang dari Kementerian Luar Negeri Korut akan menjadi rekannya.
Perihal akan ada pembicaraan tingkat tinggi juga tergantung pada hasil negosiasi tingkat kerja akhir bulan ini. Jika kedua belah pihak berhasil mempersempit perbedaan di tingkat kerja, mereka dapat melanjutkan untuk membahas pertemuan puncak berikutnya pada pembicaraan tingkat tinggi.
Perwakilan Khusus AS untuk Korut Stephen Biegun, yang memimpin negosiasi tingkat kerja dengan Pyongyang, diperkirakan akan terbang ke Bangkok saat ARF, di tengah peluang pembicaraan tingkat tinggi yang lebih besar. Jika mitra Korut Biegun, yang belum dikonfirmasi juga pergi ke Bangkok, mereka dapat melanjutkan pembicaraan tingkat kerja di sana.
Selain itu, perwakilan khusus Korea Selatan untuk urusan perdamaian dan keamanan Semenanjung Korea, Lee Do-hoon juga berencana untuk mengunjungi Bangkok. Utusan nuklir dari Seoul, Washington, dan Pyongyang dapat mengadakan perundingan tiga arah di Bangkok seperti yang mereka lakukan pada Januari di Swedia.