REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Lembaga kemanusiaan, Human Initiative mengajak masyarakat untuk berkurban. Penyebaran daging hewan kurban sampai ke daerah konflik seperti Myanmar, Syuriah, Palestina, Afrika, Uganda dan untuk pelosok daerah juga sampai ke NTT maupun Papua. Hal itu dibenarkan oleh President Human Initiative Tomy Hendrajati.
"Berkurban sendiri merupakan bagian dari ibadah umat Islam di Hari Raya Idul Adha. Kita trenyuh bagaimana tidak, saat melihat masih adanya saudara kita yang hanya menikmati daging sapi setahun sekali," ujar Tomy di Human Initiative Building, Cimanggis, Kota Depok, Rabu (3/7).
Tomy mengungkapkan pihaknya berupaya untuk memfasilitasi umat Islam dalam menyalurkan hewan kurban ke pelosok Nusantara dan daerah konflik ataupun bencana. Menurutnya, perolehan hewan kurban tahun 2018 sebanyak 17 ribu-an hewan kurban dengan mayoritas penyumbang sekitar 70 persen dari dalam negeri dan 30 persen dari luar negeri.
"Target kita untuk penerimaan hewan kurban sebanyak 21.800 ekor atau target 20 persen. Dengan jumlah tersebut bisa memberikan daging kurban pada 254.500 jiwa. Untuk di luar negeri didistribusikan pada para pengungsi, krisis kemanusiaan dan lainnya," paparnya.
Ketua Panitia Kurban Human Initiative, Azi Abdul Azis. Menurutnya, tema tahun ini mengangkat Insyaallah Kurban diharapkan semua lapisan masyarakat bisa beribadah kurban. "Tidak hanya orang kaya saja yang berkurban, tapi orang miskin juga bisa berqurban dengan cara menabung. Sebab, dalam kurban ada nilai berbagi bersama pendidikan, sosial, agama dan lainnya," jelasnya.
Ia menambahkan, dalam riset penilitiannya terdapat generasi milenial yang sudah berqurban. Pada 2018 sedikitnya 1.020 yang melakukan transaksi pembayaran melalui digital baik dalam maupun luar negeri. "Kita menyediakan transaksi pembayaran secara digital dengan harga yang bervariasi," ucapnya.
Penerima manfaatnya ada di 34 provinsi dan tujuh negara. Sedangkan untuk laporannya bisa secara informasi melalui WhatsApp atau SMS. "Harapannya turut serta membantu menyalurkan hewan kurban ke daerah konflik dan bencana. Baik di pelosok negeri atau luar negeri," pungkasya.