REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Badan Penanggulangak Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya menerima laporan permintaan air bersih dari delapan titik di empat kelurahan. Sebanyak empat titik berada di Kelurahan Urug, dua titik di Kelurahan Nagasari, serta masing-masing satu titik di Kelurahan Sukamaju dan Kelurahan Setiawargi.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kota Tasikmalaya, Harisman mengatakan, hingga Rabu (3/7), pihaknya sudah mendistribusikan air ke Kampung Ciluncat, Kelurahan Setiawargi, Kecamatan Tamansari, sebanyak 5.000 liter air bersih. Selain itu, satu tangki air yang berisi 5.000 air bersih, juga disalurkam ke kampung Urug Babakan, Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu.
"Kami dahulukan yang benar-benar membutuhkan. Baru besok kami akan salurkan ke Sukamaju, sebanyak dua tanki langsung," kata dia, Rabu (3/7).
Ia mengimbau, warga yang membutuhkan air bersih bisa ke RT/RW setempat. Nantinya, pihak kelurahan akan rutin mendata potensi krisis air bersih.
Namun, ia melanjutkan, dalam kondisi darurat masyarakat melalui RT/RW bisa menghubungi call centre BPBD dengan nomor 0811 210 1113 untuk meminta bantuan air bersih. Jika ada laporan dari kelurahan, BPBD akan langsung melakukan survei ke lapangan.
"Kalau memang membutuhkan, kami akan siapkan sembari menunggu proses administrasi, jadi administrasi bisa belakangan," kata dia.
Menurut Harisman, dalam satu hari BPBD hanya bisa menyalurkan air bersih maksimal lima kali pengiriman menggunakan armada truk pengangkut. Ia mengatakan, saat ini ada dua armada yang tersedia. Satu armada digunakan untuk mendistribusi ke masyarakat, sementara sisanya digunakan sebagai pengangkut air dari PDAM ke penyimpanan sementara di kantor BPBD.
Ikuti Whatsapp Channel Republika