Rabu 03 Jul 2019 17:57 WIB

Sekjen: NU Punya Banyak Ahli untuk Mengisi Kabinet Jokowi

Pengisian kabinet dari kader NU hingga kini masih 'lampu kuning'.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Teguh Firmansyah
Sekjen PBNU Helmy Faisal Zaini
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Sekjen PBNU Helmy Faisal Zaini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Helmy Faishal Zaini, menuturkan, NU memiliki banyak kader yang ahli di berbagai bidang untuk mengisi kursi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin periode 2019-2024. Sejumlah nama kader NU pun telah disiapkan untuk mengisi kursi tersebut.

"Di NU ini kan kita punya database, kader-kader kita banyak yang profesor dan doktor di berbagai disiplin ilmu. Diaspora kita, yang ahli kimia ada, ahli fisika ada, kedokteran ada, ahli kesehatan, pendidikan, keagamaan. Ekonomi juga banyak. Banyak lah," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (3/7).

Baca Juga

Terlebih, Helmy menjelaskan, NU memiliki Himpunan Pengusaha Nahdliyyin dan juga lembaga perekonomian. Namun dia mengakui, pengisian kursi kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf dari kader NU hingga kini masih 'lampu kuning'. Dia menampik pembicaraan soal pengisian kursi kabinet dari kalangan NU itu mandeg di tengah jalan.

"Kalau mandeg kan lampu merah. Istilahnya ini belum ada lampu hijau, baru lampu kuning. Artinya kalau lampu hijau kan sudah menyebut nama-nama, kita ini baru lampu kuning," ucapnya.

Bagi Helmy, pengisian kabinet Jokowi-Ma'ruf dari kalangan NU bisa disebut 'lampu hijau' jika ada pernyataan langsung dari Jokowi soal nama-nama yang mengisi kursi kabinetnya. Ia juga mengakui, Jokowi sebagai presiden terpilih punya hak prerogatif untuk memilih siapa yang tepat berada di kabinet.

"Posisi kita, sebagai bagian dari civil society. Selalu bersama negara. Sisi lainnya, kita siap jika diminta oleh presiden untuk mengajukan nama-nama calon menteri di bidang profesi apapun," ujarnya.

Helmy juga memastikan, ada banyak nama yang disiapkan NU untuk mengisi kabinet Jokowi-Ma'ruf. Nama-nama ini disiapkan jika kemudian Jokowi memintanya. Sedangkan sampai saat ini, kata Helmy, mantan Gubernur DKI Jakarta itu belum meminta.

"Belum, belum ada (permintaan dari Jokowi), kita sifatnya masih menunggu. Kalau memang ada kontak dari Presiden, tentunya kita akan sampaikan. Tapi nama-nama itu sudah ada di PBNU. Jika diminta oleh Presiden, nama-nama itu sudah siap, tinggal disampaikan saja," ucap dia.

Saat ditanya soal apakah yakin akan ada kader NU yang mengisi slot di kabinet Jokowi-Ma'ruf, Helmy tidak bisa memastikannya. "Wah itu wallahu a'lam bisshowab," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement