REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencatat pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 171 jiwa. Ada kenaikan pengguna hingga 10,2 persen atau 27 juta per tahun.
Dirjen Pos dan Penyelenggaraan Informatika Kemenkominfo, Ahmad Ramli menilai, jumlah besar itu harus dimanfaatkan anak muda. Utamanya, untuk kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
"Harus bisa memanfaatkan penggunaan ICT secara baik, apalagi lima tahun ini fokus kepada pembangunan sumber daya manusia," kata Ramli di Grha Sabha Pramana, Rabu (3/7).
Untuk itu, pelatihan-pelatihan yang digelar Kemenkominfo, Fakultas Teknik, Fakultas MIPA dan Sekolah Vokasi UGM memang untuk membekali talenta digital dalam peningakan kapasitas SDM.
Tujuannya, agar mereka berdaya saing dan memenuhi kebutuhan industri 4.0. Ramli merasa, 4.0 merupakan revolusi industri paling spektakuler yang alami perubahan cepat 10 tahun terakhir.
Di antaranya dengan adanya teknologi digitial cyber dan robotik. Melihat perkembangan itu, pemerintah telah mewajibkan registrasi ulang nomor prabayar untuk melindungi kegiatan transaksi digital.
"Kita tidak ingin pemilik kartu itu tidak dikenal, dari transfer, bayar kuliner, kesehatan hingga penggalangan dana online bisa teridentifikasi pemiliknya," ujar Hilman.
Untuk mendukung pengembangan revolusi industri 4.0 di Tanah Air, pemerintah sudah membangun layanan komunikasi mencakup 96,71 persen dari seluruh wilayah di Indonesia.
Dari jumlah itu, untuk layanan 3G sudah mencapai sekitar 93,39 persen dan 4G 92,70 persen. Sedangkan, untuk pinggiran yang belum terjangkau, digandeng perusahaan telekomunikasi.
"Masih ada daerah yang sinyal internet masih kurang baik untuk itu operator telekomunikasi menyediakan universal service komunikasi untuk di daerah pinggiran," kata Hilman.
Namun, Hilman mengaku Kemenkominfo akan terus membangun layanan internet agar bisa mencakup seluruh wilayah di Indonesia.Jumlah pengguna internet terus didorong terus tumbuh dan berkembang.
Saat ini, pemerintah bertugas menyiapkan SDM handal dalam bidang digital dan menyiapkan aturan. Termasuk, mengawasi dan melindungi lewat aturan cyber security dan big data.
"Semuanya harus terlindungi, sebab seperti Uni Eropa, mengancam tidak akan bertransaksi jika negara tidak ikut melindungi," ujar Hilman.
Hilman menyebutkan, dari 64,8 persen atau 171 penduduk yang jadi pengguna internet diketahui konten bersifat hiburan seperti video dan film masuk konten yang banyak paling banyak dikunjungi.
Jumlahnya mencapai 45,3 persen. Selanjutnya, diikuti konten game sebesar 17,1 persen. Adapun produk dagangan yang paling banyak dibeli merupakan sandal sekitar 14 persen, buku dan asesoris.
"Media yang paling banyak digunakan untuk iklan ada Facebook 50,7 persen, Instagram 17,8 persen dan YouTube 15,51 persen," kata Hilman.
Dekan Sekolah Vokasi UGM, Wikan Sakarinto berpendapat, industri 4.0 dan globalisasi telah melanda seluruh dunia. Karenanya, penting mendorong lahirnya talenta muda yang tangguh dan kreatif.
Tujuannya, tidak lain demi menyongsong perubahan dan perkembangan industri itu sendiri. Wikan melihat, selama ini pengguna internet di Tanah Air lebih banyak sebagai sebatas pengguna.
"Namun, tidak banyak yang menjadi kreator dan inovator. Kita ingin ke depan lebih banyak lahir kreator dan produsen baru di industri ini," ujar Wikan.