REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung harus pasrah ditaklukkan Bhayangkara FC di Stadion Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Ahad (30/6) lalu. Debut pertama pemain belakang Persib Indra Mustafa pun tercoreng.
Indra mengakui sudah memberikan yang terbaik pada laga yang berakhir dengan kekalahan Persib 1-2 tersebut. Kekalahan tersebut menjadi pelajaran berharga bagi pemain berusia 20 tahun ini.
"Alhamdulillah bersyukur juga dikasih kesempatan sama Coach Robert untuk main, saya harus bisa nunjukkin, dan saya ingin membuktikan bahwa saya bisa, bukan cuma jadi pemain pengganti saja tapi saya juga bisa main full," kata Indra di Lapangan SPOrT Jabar, Kota Bandung, Rabu (3/7).
Indra didapuk bertendem dengan Bojan Malisic karena Achmad Jufriyanto terpaksa menepi karena cedera. Dia merasa sudah mempersembahkan permainan bagus untuk tim. Menurutnya, kekalahan Persib hanya karena faktor ketidakberuntungan.
Indra menyebut sudah mengikuti instruksi jajaran pelatih. Tidak hanya itu, arahan Bojan Malisic sebagai mentornya di posisi bek tengah pun diakui Indra sudah dia lakukan. "Setiap main itu tidak bisa bagus terus, pasti di setiap pertandingan ada buat kesalahan. Tapi ya situasi juga mempengaruhi," kata dia.
Jebolan Diklat Persib ini menyebut kebobolan di menit akhir memang tidak diprediksi. Namun dibanding menyalahkan hilangnya fokus di menit akhir, Indra mengakui kondisi di lapang tentu berbeda. "Hilang fokus ya hilang fokus, tapi namanya kejadian di menit akhir itu situasional. Kami tidak bisa duga-duga juga," jelasnya.