Kamis 04 Jul 2019 03:15 WIB

Pilot RI Lintasi Samudra Hindia dengan Pesawat Single Engine

Jenis pesawat single engine yang digunakan Cirrus SR20

Pilot Capt Gema Goeyardi (kanan) dan co pilot Farandi Angesti  melintasi selat Bali dengan Pesawat Cirrus SR20 menuju Bali dan lanjut ke Australia.
Pilot Capt Gema Goeyardi (kanan) dan co pilot Farandi Angesti melintasi selat Bali dengan Pesawat Cirrus SR20 menuju Bali dan lanjut ke Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua pilot asal Indonesia, Astronacci Aviation, Captain Gema Goeyardi (flight instructur) dan Capt Farandi Angesti (lulusan 14DAYPILOT Flight Academy) mengadakan penerbangan dari Malaysia, Indonesia dan Australia menggunakan pesawat single engine Cirrus SR20 bernomor registrasi N96706 dengan melintasi Samudra Hindia.

Pada Selasa (2/7), Gema yang merupakan pendiri Astronacci Aviation telah mendarat di Darwin (Australia). Astronacci Aviation adalah pilot provider dan private jet charter business berbasis di Amerika Serikat (AS). “Saya senang terbang bersama Lulusan 14DAYPILOT Flight Academy karena mereka sudah dipersiapkan dengan baik sejak awal untuk jadi pilot profesional dan tangguh,” kata Capt Gema Goeyardi dalam keterangan tertulis, Rabu (3/7).

Baca Juga

Gema mengatakan, dengan adanya tour ini, Astronacci Aviation berharap dapat meluaskan general aviation khususnya di Indonesia, sehingga memudahkan pilot dengan jam terbang rendah dapat menambah pengalaman terbang. "Sekarang banyak pilot yang belum terserap di industri aviasi. Dengan mengembangkan general aviation di Indonesia, Astronacci Aviation berharap dapat membantu motivasi pilot-pilot muda untuk terus terbang," kata Capt Gema.

Untuk penerbangan ini, pesawat dipiloti Capt Gema Goeyardi didampingi co-pilot (atau second in command) Farandi Angesti. Kedua pilot terbang dari bandara Johor Bahru/Senai International Airport (Malaysia) pada Sabtu (29/6) menuju Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, untuk mengisi bahan bakar. Penerbangan dilanjutkan menuju Bandar Udara internasional Halim Perdanakusuma Jakarta.

Pada Ahad (30/6), Capt Gema dan Farandi Angesti melanjutkan penerbangannya menuju Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya untuk melakukan pengisian bahan bakar. Pada hari yang sama, penerbangan menuju Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali.

Saat di Bali, ada pergantian awak yaitu second in command Farandi Angesti, digantikan Verlyn Yang asal Singapura untuk perjalanan menuju ke Australia. Sementara pilot in command tetap Capt Gema Goeyardi. Perjalanan dilanjutkan pada 1 Juli 2019 menuju Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, dan menuju El Tari Kupang. Pada Selasa (2/7), Capt Gema Goeyardi berhasil landing di Bandar Udara Internasional Darwin, Australia, setelah 4,5 jam penerbangan melintasi Samudera Hindia dan akan melanjutkan penerbangan dengan tujuan akhir Gold Coast (Australia Timur) dengan singgah ke bandara Tennant Creek Airport, Mount Isa Airport dan Longreach Airport, serta Charleville Airport.

Pesawat Cirrus SR20 yang diterbangi merupakan produk perusahaan manufaktur pesawat dari AS Cirrus Aircraft. Pesawat ini dilengkapi dengan sistem navigasi dan avionics yang canggih di kelasnya, termasuk sistem autopilot.

Dari segi keamanan, Cirrus SR20 dilengkapi Cirrus Airframe Parachute System (CAPS), yaitu sistem parasut yang dapat digunakan jika dibutuhkan. “Kami menunjuk Karisma Flight Support untuk membantu seluruh proses di Indonesia,” kata Capt Gema.

Sebelum penerbangan lintas negara ini, Capt Gema dan Farandi Angesti, melakukan persiapan mengenali medan melalui flight simulator. Penerbangan ini membawa ekstra tanki bahan bakar (avgas 100LL) untuk mengantisipasi, karena tidak semua bandar udara mempunyai bahan bakar pesawat berjenis avgas 100LL.

“Terbang single engine terutama melintasi Samudra Hindia dengan pesawat fuel terbatas sangat menantang," kata Capt Gema.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement