REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menyatakan Taman Ismail Marzuki (TIM) akan tetap beroperasi, meski mulai Rabu (3/7), menjalani pengerjaan proyek revitalisasi.
"Untuk Planetarium dan segala macam masih beroperasi," ujar Dirut Jakpro Dwi Wahyu Daryotopada peletakan batu pertama (groundbreaking) TIM, Jakarta Pusat, Rabu.
Dwi mengatakan pengerjaan revitalisasi tahap pertama TIM akan difokuskan pada sisi bagian kiri. Area yang tidak terdampak pada pengerjaan tahap pertama itu akan tetap berkegiatan seperti biasa.
Dwi juga menyebut sejumlah penyewa tempat di TIM telah memilih pindah sebelum proyek revitalisasi dimulai. Nantinya, setelah proyek revitalisasi tersebut rampung, para seniman dapat menyewa kios-kios baru yang telah disediakan dengan harga yang telah disesuaikan.
Dwi menyatakan telah melakukan pembicaraan dengan seniman terkait harga sewa tempat setelah proses revitalisasi selesai. "Kita sudah bahas dengan beberapa pihak terkait termasuk seniman tentunya kita ada penyesuaian," kata Dwi.
"Dalam perencanaan ditargetkan bisa selesai Juni 2021. Jadi, pada Juni 2021 saat merayakan ulang tahun Jakarta ke-495, saat itu kita punya wajah baru Jakarta dalam bentuk TIM yang baru,â" kata dia saat memberikan sambutan di TIM Jakarta Pusat, Rabu.
Untuk pemutakhiran dan peningkatan kawasan pusat seni menuju tingkat internasional itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelontorkan APBD sebesar Rp 1,8 triliun. Anies pun berharap agar kelak Taman Ismail Marzuki yang digagas mantan gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin dapat menjadi pusat seni yang tak hanya dikenal di Indonesia, namun hingga ke Asia, bahkan ke seluruh dunia.