REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Wakil Menteri Pertanian China, Yu Kangzhen pada Kamis (4/7) menyatakan jumlah kematian akibat demam babi meningkat menjadi 1,2 juta ekor. Akan tetapi, ia menyampaikan penyebarannya telah melambat secara signifikan.
Ia mengatakan, pihak berwenang meningkatkan upaya untuk menahan demam babi Afrika tetapi situasinya rumit dan suram. Dia mengatakan pemerintah sedang mengembangkan vaksin tetapi pekerjaan itu masih cukup jauh.
"Wabah demam babi di China telah melambat secara signifikan. Ini adalah fakta yang tak terbantahkan," kata Yu.
Daging babi merupakan daging utama China dan negara ini memproduksi dan mengonsumsi dua pertiga dari babi dunia. Larangan yang diberlakukan pada pengiriman keluar dari daerah yang terinfeksi sejak wabah dimulai pada Agustus telah menyebabkan kekurangan daging babi di kota-kota besar.