REPUBLIKA.CO.ID, SPIELBERG -- Untuk pertama kalinya, pembalap F1 tim Mercedes gagal meraih juara dalam musim balap tahun ini. Suhu udara di Sirkuit Red Bull Racing, Spielberg, Austria, dinilai menjadi biang keladi gagalnya Mercedes.
Valtteri Bottas finis di urutan ketiga, namun hampir kehilangan podium karena hanya berselisih satu detik dengan Sebastian Vettel dari tim Scuderria Ferrari.
Kepala tim Mercedes, Toto Wolff mengakui, suhu udara mempengaruhi pembalapnya untuk memacu mobil dengan maksimal. Dampaknya, duo Bottas dan Hamilton harus melancarkan strategi 'Lift and Coast' atau melepas pedal gas di waktu tertentu agar mesin tidak terlalu panas.
Selain itu, sirkuit yang berada di ketinggian lebih dari 600 meter di atas permukaan laut juga dinilai membuat mesin harus bekerja ekstra keras di atas lintasan.
"Performa mobil berkurang dan kami mencoba mengatasinya. Tapi pada akhirnya, itu menjadi pemandangan yang menyakitkan, ketika mobil kami kesulitan bertahan maupun menyerang," kata Wolff seperti dilansir Motorsport, Kamis (4/7).
Untuk mengatasinya, Wolff sempat berpikir menguras bobot pada bodi mobil agar dapat mengantisipasi karakter sirkuit seperti di Austria. Namun, ia batal melakukan itu karena dapat mengurangi ruang sponsor untuk beriklan di mobilnya.
Meski gagal juara untuk yang pertama kali, Wolff tetap melihat sisi positif dari hasil yang diraih Bottas dan Hamilton. Saat ini, Hamilton masih kokoh di puncak klasemen dengan koleksi 197 poin, sementara Bottas mengikutinya di urutan kedua dengan 166 poin. "Saya pikir kami punya peluang untuk bertarung memperebutkan kemenangan, tapi kami dibatasi oleh masalah pendinginan (mesin)," jelas dia.