REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Tanggul Sungai Cimanuk di Blok Rengaspayung, Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, ambles. Kondisi itu mengancam jalan desa dan puluhan rumah warga di sekitar lokasi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana, menjelaskan, amblesnya tanggul sungai di blok itu terjadi pada pekan ini. Semakin hari, kondisi tanggul bahkan semakin mengkhawatirkan.
‘’Kami terus memantau di lokasi. Dari hasil pantauan itu, setiap empat jam, tanah semakin ambles meski perlahan,’’ ujar Edi, Kamis (4/7).
Amblesnya tanggul itu terjadi karena tanahnya terus tergerus aliran sungai yang ada di bawahnya. Bahkan, amblesnya tanggul telah menimbulkan retakan memanjang yang cukup dalam di salah satu ruas jalan di desa tersebut.
Untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan, jalan desa itupun terpaksa ditutup. Pemerintah desa setempat juga memasang spanduk peringatan agar warga tak melewati jalan tersebut karena berbahaya.
Selain menimbulkan retakan yang parah pada jalan desa, amblesnya tanggul sungai itu juga mengancam sekitar 25 unit rumah warga yang tinggal tak jauh dari lokasi. Meski demikian, belum ada rencana untuk mengevakuasi warga setempat karena ketinggian muka air sungai masih jauh di bawah tanggul.
‘’Kami sudah membangun posko di sekitar lokasi,’’ kata Edi.
Edi mengatakan, semula posko BPBD itu dibangun di atas tanggul sungai tersebut. Namun, saat ini sudah dipindahkan ke lokasi yang lebih aman karena tanggul terus mengalami retakan.
Tak hanya mendirikan posko, kata Edi, sejumlah bantuan logistik juga sudah siapkan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal yang tidak diinginkan. Dia menyebutkan, stok pangan yang tersedia di pos antara lain sepuluh dus air mineral dan mie instan.
‘’Tapi akan kami tambah hari ini,’’ tutur Edi.
Edi mengungkapkan, telah melaporkan kondisi tanggul sungai di Kertasemaya itu kepada pimpinan daerah. Untuk saat ini, perbaikan darurat telah dilakukan dengan menggunakan bambu dan karung pasir untuk mencegah agar tanggul tak semakin ambles.
Salah seorang warga, Tambrin, mengaku khawatir karena tanah di sekitar tanggul setiap harinya terus bertambah turun. Biasanya, kondisi itu terjadi pada sore hingga malam hari.
‘’Warga sih inginnya tanggul segera diperbaiki secara permanen,’’ kata Tambrin.