Kamis 04 Jul 2019 23:36 WIB

Majukan Pariwisata, Jokowi Tekankan Kerja Terintegrasi

Pemerintah memberikan dukungan penuh dan investasi berupa pembangunan infrastruktur

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri), Menkumham Yasonna Laoly (kedua kiri) dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey (kedua kanan) meninjau Terminal Bandara Internasional Sam Ratulangi di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (4/7/2019).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri), Menkumham Yasonna Laoly (kedua kiri) dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey (kedua kanan) meninjau Terminal Bandara Internasional Sam Ratulangi di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (4/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya kerjasama seluruh pihak baik pemerintah pusat, pemda, dan juga swasta untuk mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Hal ini disampaikan Presiden saat meninjau rencana pengembangan kawasan pariwisata di KEK Tanjung Pulisan, Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Kamis (4/7).

"Kita ini turisnya yang mau ke sini itu banyak dan akan (semakin) banyak kalau kita siap. Oleh sebab itu, perlu kerja yang terintegrasi antara pemerintah daerah baik kota, provinsi, kabupaten, dan pusat. Harus sambung semua," ujarnya, dikutip dari siaran resmi Istana.

Terkait KEK Tanjung Pulisan, Jokowi mengatakan masih banyak persoalan dan pengambilan kebijakan yang membutuhkan koordinasi antara berbagai pihak. Sehingga permasalahan tersebut dapat segera diselesaikan.

"Ini mau kita selesaikan biar investasi itu langsung datang. Kalau enggak rampung-rampung, payung hukumnya enggak selesai-selesai, ya enggak akan mulai-mulai," ucap Jokowi.

Pemerintah pusat memberikan dukungan penuh dan investasi berupa pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata di Sulawesi Utara. Beberapa di antaranya ialah perluasan terminal bandara Sam Ratulangi di Manado, pelebaran jalan menuju lokasi wisata, dan pembangunan jalan tol yang akan memudahkan wisatawan menuju lokasi.

Presiden juga mengingatkan, seiring dengan peningkatan wisatawan yang datang ke Sulawesi Utara dan KEK Tanjung Pulisan nantinya, maka provinsi tersebut memerlukan ketersediaan sarana akomodasi yang mampu menampung arus wisatawan yang bertambah.

"Di Sulawesi Utara butuh tambahan hotel banyak sekali. Yang menyampaikan itu maskapai dan biro perjalanan. Banyak sekali yang ingin datang ke sini. Tapi di sini ada yang sudah siap, ada yang belum siap. Ini pemerintah pusat ingin mem-backup hal-hal yang belum siap tadi," ucapnya.

Di sisi lain, untuk mendukung upaya pemerintah tersebut juga diperlukan partisipasi dari masyarakat. Masyarakat, kata Jokowi, memainkan peranan penting dalam menciptakan budaya dan kebiasaan yang ramah terhadap wisatawan sehingga para pendatang merasa nyaman untuk berwisata di tempat itu.

"Yang berkaitan dengan budaya. Budaya bersih, budaya senyum, budaya melayani, dan tentu saja yang berkaitan dengan misalnya hal-hal yang kecil seperti urusan restoran dan kebersihan toiletnya. Ini tidak mudah. Ini pekerjaan besar," ujar Jokowi.

Ia juga meminta kepada pemerintah daerah untuk bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata guna merencanakan atraksi wisata yang rutin diselenggarakan. Sehingga Sulawesi Utara memiliki agenda wisata yang terjadwal dan layak untuk dikunjungi wisatawan mancanegara.

"Pemerintah daerah dan Kementerian Pariwisata membuat annual event yang pasti. Jadi orang ke sini itu ada terus yang ditonton. Minimal setiap minggu itu harus ada. Sabtu-Minggu ada tontonan. Di sini kan banyak tontonan budaya entah di Manado atau KEK-nya," ucap dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement