Jumat 05 Jul 2019 02:20 WIB

Peluang Investasi di Kabupetan Terbuka, Ini Syaratnya

Investasi bisa diperoleg asalkan mau menindaklanjutinya secara menyeluruh.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi Investasi
Foto: Mgrol101
Ilustrasi Investasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peluang masuknya investasi ke kabupaten dapat dioptimalisasi asalkan terdapat potensi khas yang diunggulkan daerah. Setiap kabupaten bisa saja berpeluang menggaet investasi asalkan mau menindaklanjutinya secara menyeluruh.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) yang juga Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar mencontohkan, di ruang business matching yang dulu pernah terjadi pun pernah terdapat transaksi sebesar Rp 2,7 triliun. Dalam kesempatan tersebut, sejumlah pengusaha dari luar Indonesia bersedia menanamkan modalnya di kabupaten.

“Ada saya pernah alami, pengusaha asal Jepang lakukan MoU investasi. Baik itu di sektor energi, itu langsung dimulai eksplorasinya,” kata Najmul kepada wartawan, di Pameran Apkasi Otonomi Expo 2019, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis (4/7).

Artinya, kata dia, Apkasi dapat mengawal kerja sama-kerja sama yang akan dilakukan antara investor dengan kabupaten. Dia menyampaikan, salah satu hal penting dalam menggenjot investasi adalah menjaga relasi antarsatu kabupaten dengan kabupaten lainnya. Misalnya, salah satu keunggulan kabupaten tertentu di bidang pertanian, maka barangkali kabupaten tersebut memerlukan kebutuhan sektor perikanan.

“Nah, hal-hal seperti ini jika dimaksimalkan bisa mengkoneksikan seluruh kabupaten sehingga satu sama lain bisa saling kompetitif di iklim yang sehat. Selain juga, bisa saling bertumbuh satu sama lain,” kata dia.

Sementara itu Ketua Umum Apkasi terpilih, Azwar Anas menyampaikan, pihaknya akan melanjutkan kepengerusan ketua umum sebelumnya dengan menghadirkan aspek digital dengan membangun sistem yang lebih cepat dan efisien agar Apkasi bisa lebih cepat dan responsif berkoordinasi dengan pemerintah pusat.

“Jadi biar ada sinkronisasi,” kata Azwar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement