REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI— Kodim 1417 Kendari, Sulawesi Tenggara melaksanakan Yasinan untuk mendoakan prajurit satuan 725 Woroagi yang menumpang helikopter hilang kontak dalam menjalankan misi pengamanan di Papua.
“Penyelenggaraan doa Yasinan yang dikhususkan bagi prajurit maupun staf Kodim Kendari yang beragama Islam berdasarkan surat telegram Danrem 143/Haluoleo,” kata Komandan Kodim 1417 Kendari Letkol Cpn Fajar Lutvi Haris Wijaya di Kendari, Kamis (4/7) malam.
"Keluarga besar Kodim 1417 Kendari mendoakan lima orang prajurit Bataliyon 725 Woroagi dan tujuh orang awak helikopter yang hilang kontak dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa. Semoga mereka (prajurit) yang berada dalam teritorial Kodim 1417 Kendari segera ditemukan dalam keadaan baik," katanya.
Danrem 143 Haluoleo melalui surat telegram Nomor: Danrem 143/HO no. St/ 310 / 2019 tanggal 01 Juli 2019 memerintahkan personelnya yang beragama Islam untuk melaksanakan kegiatan keagamaan dan doa Yasin-an setiap hari Kamis pada minggu pertama dan pekan ke tiga setiap bulan.
Pembacaan surah Yasin yang dipimpin Serka Depang diikuti 20 orang personel dan staf di Mushala At Taqwa Makodim 1417/Kendari diawali shalat Maghrib berjamaah.
“Semoga anggota 725 Woroagi Kendari secepatnya ditemukan dengan membawa kabar positif. Ini doa kita semua,” ujar Dandim Kendari.
Upaya pencarian yang terus dilakukan pihak TNI dibantu berbagai unsur dari Kepolisian, Basarnas Provinsi Papua dan relawan masyarakat diharapkan membawa hasil positif bagi semua pihak.
Pencarian helikopter beserta 12 penumpang melalui udara menemui kendala serius karena wilayah Oksibil biasanya tertutup kabut tebal yang mempengaruhi visibility.
Tantangan pencarian jalur darat pun cukup berat karena Papua memiliki medan geografis yang menyulitkan, kontur medan pegunungan dan jurang terjal serta tertutup hutan lebat.
Helikopter jenis MI-17V5 milik TNI AD yang dilaporkan hilang kontak di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Jumat (28/6) ditumpangi 12 orang yang terdiri dari tujuh kru dan lima anggota Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Yonif 725/WRG (Woroagi) di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Tujuh kru helikopter yaitu Kapten CPN Aris (pilot), Lettu CPN Ahwar (copilot), Kapten CPN Bambang, Serka Suriatna, Pratu Asharul, Praka Dwi Pur, dan Serda Dita Ilham.
Sedangkan lima anggota Pamta Yonif 725/WRG yakni, Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin, dan Prada Tegar Hadi Sentana.