Jumat 05 Jul 2019 10:53 WIB

Laznas BMH Targetkan 11.115 Hewan Kurban

Program qurban itu menyasar masyarakat pedalaman, perbatasan dan kepulauan.

Program Qurban Berkah Nusantara menjadi agenda utama Rakornas Laznas BMH di Semarang, 2-4 Juli 2019.
Foto: Dok BMH
Program Qurban Berkah Nusantara menjadi agenda utama Rakornas Laznas BMH di Semarang, 2-4 Juli 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG – Laznas Baitul Maal Hidayatullah  (BMH) baru saja usai menjalankan Rapat Koordinasi Nasional di salah satu  hotel di Semarang, Jawa Tengah (2-4 Juli 2019). 

Di antara agenda utama dalam Rakornas yang dihadiri kepala Perwakilan BMH dari 26 provinsi itu adalah menyiapkan suksesnya program Qurban Berkah Nusantara.

"Qurban Berkah Nusantara merupakan program utama BMH di bulan Dzulhijjah guna ikut serta mendorong terwujudnya pemerataan ekonomi dan gizi, terutama bagi masyarakat pedalaman, perbatasan, dan kepulauan. Oleh karena itu tagline dari program ini adalah ‘Berkah untuk Semua’," terang Direktur Utama Laznas BMH, Marwan Mujahidin, di Semarang, Kamis (4/7).

Ia menyebutkan, tahun ini BMH menargetkan dapat menghimpun 11.115 hewan qurban. "Jumlah itu menjadi target BMH pada tahun 1140 H ini agar penyaluran hewan qurban di wilayah pedalaman, perbatasan dan kepulauan dapat semakin luas jangkauannya dan masyarakat yang menikmati daging pada Hari Raya Idul Adha juga bisa semakin meningkat," imbuh Marwan dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (5/7).

Sebagaimana jamak diketahui,  bagi masyarakat pedalaman penyembelihan hewan qurban merupakan satu hal yang istimewa.  "Bahkan tidak jarang ada satu desa di kepulauan, termasuk sebuah desa yang ada di  pedalaman Jawa yang sejak bangsa ini merdeka, mereka belum pernah menikmati daging qurban. Jadi Qurban Berkah Nusantara yang diusung oleh BMH benar-benar menyasar masyarakat yang sangat membutuhkan," jelas Marwan.

Lebih dari itu, kata Marwan, Qurban Berkah Nusantara BMH sangat memungkinkan peningkatan kesejahteraan peternak dan sektor lainnya, yang dalam pelaksanaan ibadah qurban saling terkait dan saling mendukung. Terlebih dengan adanya program BMH yang lain, seperti Dai Tangguh dan pemberdayaan ekonomi.  “Tidak jarang desa yang menjadi sasaran qurban juga menjadi binaan BMH yang secara berkesinambungan dan secara sinergis terus berupaya untuk hidup lebih baik,” papar Marwan Mujahidin.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement