Jumat 05 Jul 2019 13:53 WIB

Terima Menteri Energi UEA, JK Bahas Kerja Sama Investasi

UEA tertarik bekerja sama karena ekonomi Indonesia masuk 15 besar dunia.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolanda
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menerima kedatangan Menteri Energi dan Industri Persatuan Emirat Arab (UEA) Suhail Mohamed Al Mazrouei membahas penjajakan kerja sama investasi antara Indonesia dengan UEA di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (5/7).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menerima kedatangan Menteri Energi dan Industri Persatuan Emirat Arab (UEA) Suhail Mohamed Al Mazrouei membahas penjajakan kerja sama investasi antara Indonesia dengan UEA di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (5/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menerima kedatangan Menteri Energi dan Industri Persatuan Emirat Arab (UEA) Suhail Mohamed Al Mazrouei, Jumat (5/7). Pertemuan keduanya membahas penjajakan kerja sama investasi antara Indonesia dengan UEA.

Selain itu, pertemuan sekaligus mempersiapkan kehadiran rencana kunjungan kenegaraan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan ke Indonesia, pada pekan ketiga Juli. "Mempersiapkan kedatangan yang mulia raja (putra mahkota) sultan, kemudian juga kemungkinan persiapan untuk pembicaraan soal investasi bersama untuk negara," ujar JK usai pertemuan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (5/7).

Baca Juga

JK menyebut kemungkinan kerja sama investasi di berbagai bidang. Namun, ia belum dapat memastikan kerja sama yang akan nantinya disepakati Indonesia dan UEA.

"Ya bermacam-macam energi dan sebagainya, belum-belum (ada kesepakatan), lagi penjajakan," ujar JK.

Sementara, Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Mohamed Al Mazroue mengungkap keinginan UEA menjajaki kerja sama investasi dengan Indonesia. Suhail beralasan, UEA tertarik dengan Indonesia yang ekonominya masuk dalam 15 besar di dunia.

"Indonesia adalah ekonomi terbesar keempat belas di dunia. kami ingin UEA meningkatkan bisnis kami dengan meningkatkan perdagangan bilateral Indonesia, dan mengembangkan investasi," ujar Suhail.

Suhail mengungkap dalam penjajakannya telah membicarakan sejumlah proyek yang akan dikerjasamakan di berbagai sektor. "Kami telah membahas begitu banyak proyek menarik dan real estate energi, sektor pariwisata. dan beberapa sektor lainnya juga," ujar Suhail.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement