REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendengar judul Ikut Aku ke Neraka, bisa jadi penikmat film merasakan kengerian. Rasa seram hadir karena penonton seakan diajak untuk masuk neraka. Penulis skenario film, Fajar Umbara, membeberkan makna di baliknya.
"Sebenarnya ini judul dari Pak Sunil (Sunil Samtani, produser Rapi Films). Kemudian kami brainstorming bersama. Yang jelas, definisi neraka versi Indonesia berbeda dengan pemikiran bule," kata Fajar.
Filosofi dari judul itu adalah menghindari iblis yang mengajak ke neraka. Film ini hendak mengingatkan bahwa menyeret manusia ke neraka memang misi iblis. Apabila manusia tidak ingin mengikutinya, tentu harus melakukan hal baik dan mendekatkan diri pada Tuhan.
Bukan berarti beribadah semata-mata karena mengharapkan masuk surga dan terhindar dari neraka. Fajar mengatakan manusia tidak seharusnya bersikap paranoid pada neraka asal terus berbuat baik dan senantiasa mengingat Tuhan Yang Maha Esa.
Ikut Aku ke Neraka mengisahkan pasangan suami istri Rama dan Lita yang diteror oleh makhluk gaib. Semua terjadi setelah Lita melakukan operasi untuk menghilangkan tanda lahirnya. Muara dari semua kejadian itu ternyata berkaitan dengan masa lalu Lita.
Film yang tayang mulai 11 Juli 2019 ini menampilkan Rendy Kjaernett, Clara Bernadeth, Cut Mini, Teuku Rifnu Wikana, dan Sara Wijayanto. Sinema arahan sutradara Azhar 'Kinoi' Lubis itu memuat mistis khas Indonesia, termasuk dalam aspek musik.
"Tentunya saya dan sutradara melakukan riset, bermain dengan pemikiran-pemikiran mistis lokal. Karena pakemnya horor berbeda dengan film komedi, drama, maupun aksi," kata Fajar.