Jumat 05 Jul 2019 18:40 WIB

Turki Restorasi 5 Masjid Bersejarah Diklaim Situs Para Nabi

5 masjid bersejarah di Turki memiliki sejarah tua.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Bendera Turki di jembatan Martir, Turki
Foto: AP
Bendera Turki di jembatan Martir, Turki

REPUBLIKA.CO.ID, SANLIURFA – Lima masjid bersejarah peninggalan Kekaisaran Seljuk dan Ottoman di Provinsi Sanliurfa, Turki tengah dalam proyek restorasi penuh. Masjid-masjid itu pun akan dibuka kembali untuk ibadah dalam waktu dekat setelah perbaikan selesai.   

Pemugaran lima masjid bersejarah itu dilakukan Direktorat Yayasan Provinsi Sanliurfa. Masjid Doseme, masjid Hekimdede, Masjid Birecik Magara, dan Masjid Siverek Karakeci, akan direstorasi bersaman dengan masjid Pazar yang berusia 800 tahun.   

Baca Juga

Masjid-masjid tersebut juga menjadi pusat wisata religi sebab diyakini berkaitan dengan rumah sejumlah nabi yang ada dalam ajaran Yahudi, Kristen, dan Islam. 

Menurut Ketua Direktorat Yayasan Provinsi Sanliurfa, Mehmet Ali Palali, Kota Sanliurfa memang merupakan salah satu  kota tertua dalam sejarah manusia sekaligus menjadi rumah bagi banyak peradaban. Bahkan dia mencatat masjid tertua dan paling terkenal di Anatolia dibangun di Sanliurfa.   

Menurut Palali, proyek pemugaran akan dilakukan dengan cermat, mulai dari memperbaiki kubah, menara, atap, tembok, halaman masjid, dan lainnya. “Kami berupaya keras untuk membawa peradaban ini maju dan mentransfernya pada generasi mendatang,” kata Palali seperti dilansir Daily Sabah pada Jum'at (5/7).  

Sanliurfa sendiri dianggap sebagai harta karun bersejarah, sebab wilayah itu menjadi tempat tinggal bangsa Sumeria, bangsa Babel, Kekaisaran Het, Romawi, Seljuk hingga kekaisaran Ottoman pada masing-masing masanya.  

Sanliurfa sendiri terletak 80 kilometer di timur Sungai Efrat dan dikenal sebagai kota para nabi. Sebab berdasarkan Alkitab kota ini diyakini sebagai kota kuno kelahiran Ibrahim dan nabi lainnya seperti Yakub, Yusuf, Ilyas, Ayub, Musa, dan Syuaib meski lokasi historinya masih diperdebatkan. 

Meski demikian, saban tahunnya kota kuno itu menjadi daya tarik bagi ratusan ribu turis yang datang untuk berziarah dan melakukan ibadah di tempat-tempat yang diyakini memiliki hubungan dengan para nabi yang dihormati.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement