REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH— Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Darussalam, Banda Aceh, Prof Tgk Yusni Sabi menyarakan Presiden Joko Widodo untuk merangkul semua komponen bangsa terutama yang berseberangan pandangan politik pada Pilpes 2019.
"Bapak Jokowi harus merangkul semua pihak untuk menghilangkan perbedaan pandangan dikalangan masyarakat," katanya di Banda Aceh, Jumat.
Menurut Yusni Sabi, persatuan di kalangan masyarakat bawah sangatlah penting untuk dijaga demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari Sabang sampai Merauke.
"Pemerintah harus hadir dan menangkal berita bohong yang disebarluaskan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab melalui media sosial," kata dia.
Tantangan selanjutnya, kata Prof Yusni, Presiden Jokowi harus selektif terhadap janji-janji yang diutarakan sewaktu kampanye, karena ada banyak janji yang diutarakan baik yang serius maupun hanya sebagai retorika semata.
"Pernah (janji) yang tidak visibel di Aceh. Mudah-mudahan di tingkat republik tidak ada ini," kata mantan Rektor UIN Ar-Ranirry.
Dia mengatakan, tantangan lain terhadap tim kerja yang profesional sehingga menimbulkan keyakinan bahwa Presiden Jokowi tidak main-main dalam menjalankan roda pemerintahan jilid dua tersebut.
"Penduduk Indonesia 265 juta jiwa, tidak bisa main-main staf beliau (Jokowi). Kami yakin beliau (Jokowi) serius dan bersedia turun lapangan, tidak ningrat, religius, tapi rasional," ucapnya.
Prof Yusni juga berharap, program yang sudah dijalankan di Aceh untuk tetap segera diselesaikan tanpa ada tunda menunda.
Jika ada hambatan, dia merasa rakyat Aceh sudah sangat kuat dalam mendukung program yang digagas Jokowi untuk Aceh.
"Apapun hambatan saya kira rakyat Aceh bahkan partai menjadi lebih kuat sebagai pendukung beliau, karena kami sudah merasakan karya beliau di Aceh ini," demikian Prof Yusni Sabi.