REPUBLIKA.CO.ID, HAKARTA -- Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menjelaskan pembicaraan pembubaran koalisi Adil Makmur pasangan Prabowo-Sandiaga Uno. Pria yang akrab disapa Zulhas itu menceritakan pembubaran telah dibahas tiga minggu sebelum putusan Mahkamah Konstitusi (MK) diumumkan.
"Pak Prabowo mengatakan, Pak Zul setelah putusan MK maka koalisi berakhir. Itu tiga minggu sebelum MK," ujar Zulhas dalam sambutannya di acara halalbihalal Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jumat (5/7).
Pada waktu itu, kata Zulhas, Prabowo mengajak berkumpul seluruh partai yang mengusungnya. Pertemuan itupun dihadiri Ketua PKS Sohibul Iman, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais dan Ustaz Salim Segaf.
Zulhas menyebut partai Koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga Uno dipersilahkan mengambil jalannya masing-masing. Karena itu, dia berpendapat koalisi hanya untuk kepentingan Pemilu.
Terkait posisi PAN, Zulkifli masih enggan menyebut secara pasti akan merapat ke kubu pemerintah atau menjadi oposisi. Dia menyatakan, jika pemerintah melakukan langkah yang baik, PAN akan mendukung. Namun, jika kurang berpihak kepada masyarakat, pihaknya juga siap menyampaikan kritik pada pemerintah.
"Kalo pemerintah bagus ya di dukung kalo gak ya tentu akan dikritik. Itulah posisi kami. Kami berharap, pemerintah Jokowi-KH Ma'ruf sukses dan bisa membawa perubahan kemajuan" ujar Zulkifli.
Dalam halalbihalal ICMI juga turut hadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie, Mantan Ketua MK Hamdan Zoelva, Sekretaris Jenderal ICMI Mohammad Jafar Hafsah, para duta besar negara sahabat, tokoh lintas agama, dan keluarga besar ICMI.