Sabtu 06 Jul 2019 08:06 WIB

Aktivis Tuntut Mendagri Italia Setelah Selamatkan Migran

Mendagri Italia dituding mencemarkan nama baik aktivis yang menyelamatkan migran.

Red: Nur Aini
imigran Libya ke Italia
imigran Libya ke Italia

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Seorang kapten kapal Jerman yang menjadi penyelamat perahu para migran akan menuntut Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Salvini atas pencemaran nama baik. Langkah tersebut memperhebat pertikaian antara pekerja amal atau aktivis dan pemimpin kanan Italia.

Carola Rackete (31 tahun) dibebaskan dari tahanan rumah pada Selasa setelah seorang jaksa mencabut tuduhan bahwa dia membahayakan nyawa para petugas Italia dengan mengabaikan perintah untuk membawa migran yang bersesakan di atas perahu untuk berlabuh di Lampedusa. Salvini terus menerus mencela Rackete dan menyebut perempuan itu sebagai "bajak laut" dan "pelanggar hukum" dan berjanji untuk mengusirnya dari Italia.

Baca Juga

Pengacara Rackete, Alessandro Gamberini mengatakan, sebuah gugatan telah disiapkan. "Kami menyiapkan kasus melawan Menteri Salvini," katanya kepada Radio Cusano Campus. Mereka menuduh menteri menyebar kebencian.

Rackete yang berambut gimbal sudah lama dibidik oleh para pembuat onar di internet (internet trolls) dengan ancaman untuk memperkosa dan membunuhnya di media sosial. Saat ini, dia memilih bersembunyi.

"Kasus pencemaran nama baik adalah cara untuk memberi isyarat. Bila orang diserang dompetnya mereka sadar tidak dapat sembarangan menghina orang," kata dia menambahkan. Dia merujuk pada denda yang kemungkinan dikenakan kepada Salvini apabila dia kalah.

Salvini yang memimpin liga partai koalisi kanan-jauh dan juga menjabat sebagai deputi perdana menteri, tampaknya menikmati prospek perlawanan di pengadilan.

"Dia melanggar hukum dan menyerang kapal-kapal militer, lalu menuntut saya. Berandalan tidak membuat saya takut, persetan dengan orang kaya yang dimanjakan komunis Jerman," cuitnya di Twitter.

Rackete sendiri masih menghadapi kemungkinan tuduhan membantu imigran gelap dan menentang petugas. Dia menghadapi pemeriksaan oleh hakim di Sisilia. Kapalnya Sea- Watch 3 disita karena penyelidikan masih berlangsung.

Sejak menduduki jabatan setahun lalu, Salvini memperkenalkan langkah-langkah anti-migran. Hal itu menyebabkan penurunan tajam kedatangan kapal-kapal dan kapal amal yang beroperasi di lepas pantai Libia untuk mencari perahu-perahu kecil para migran.

Salvini pada Jumat mengatakan satu kapal Jerman yang lain, Alan Kurdi, telah mengangkut 65 orang dari lepas pantai Libia dan telah memperingatkannya untuk tidak mendaratkan mereka di Italia.

"Kapal itu bisa berlayar ke Tunisia atau Jerman," kata dia dalam satu pernyataan, dan menyebut bahwa Malta yang terdekat juga memihaknya.

Sebelumnya pada Jumat, Malta mengatakan akan mengambil 54 orang yang diselamatkan oleh kapal amal Italia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement