REPUBLIKA.CO.ID, LYON -- Tim Sepak Bola Wanita Amerika Serikat (AS) berkesempatan mempertahankan gelar. Ini terjadi pada ajang Piala Dunia Wanita.
Sebelumnya, skuat Negeri Paman Sam berstatus jawara pada 2015. Pada turnamen tahun ini di Prancis, skuat polesan Jill Ellis lolos ke final.
Gelandang senior AS, Carli Lloyd menegaskan, kubunya tidak terlena pada keberhasilan masa lalu. Sebab, setiap turnamen memiliki cerita berbeda.
"Kami tidak ingin mengungkit apa yang terjadi pada Piala Dunia 2015 karena itu sudah selesai. Tim AS saat ini berbeda dengan orang-orang di masa lalu. Saat ini mereka memiliki lebih banyak fleksibilitas dan kedalaman," kata pesepak bola 36 tahun dikutip dari Fox Sports, Sabtu (6/7).
Lloyd melihat semua pemain yang dipanggil, memainkan peran maksimal. Sehingga ada yang masuk jajaran pemain inti, ada yang spesialis pengubah situasi.
AS lolos ke final setelah menyingkirkan beberapa favorit. Pada perempat final, The Stars and Stripes menumbangkan Prancis 2-1.
Selanjutnya pada semifinal, giliran Inggris jadi santapan anak asuh Jill Ellis. Di partai puncak, AS bertemu Belanda.
Duel tersebut berlangsung di Parc Olympique Lyonas, Ahad (7/7) malam WIB. Sebuah laga berkelas, juara bertahan Piala Dunia berhadapan dengan jawara Eropa 2017.
Sepanjang sejarah Piala Dunia Wanita, AS sudah berstatus kampiun sebanyak tiga kali. Sementara pasukan Negeri Kincir Angin bahkan baru dua kali ikut serta di turnamen ini. Apapun hasil di Lyon, Belanda baru saja menorehkan prestasi tertinggi di pentas global.