Ahad 07 Jul 2019 00:03 WIB

Lampung Diguyur Hujan Tiga Hari Terakhir

Sebelumnya, BPBD Kota Bandar Lampung menyiagakan tujuh unit mobil tangki air.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ani Nursalikah
Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjuk peta sebaran awan dan potensi hujan hasil penginderaan Satelit Palapa C2. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjuk peta sebaran awan dan potensi hujan hasil penginderaan Satelit Palapa C2. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Setelah lama mengalami musim panas, sebagian wilayah Lampung mulai diguyur hujan selama tiga hari terakhir sejak Kamis hingga Sabtu (4-6/7). Hujan deras terjadi pada Sabtu (6/7) petang, beberapa wilayah di Kota Bandar Lampung mulai terendam genangan air, meski belum terjadi banjir.

Keterangan yang diperoleh, wilayah yang mulai turun hujan hampir sebagian Kota Bandar Lampung. Diantaranya, di kawasan Kemiling, Rajabasa, Telukbetung, Kedaton, dan Tanjungkarang. Hujan mulai turun sejak Kamis lalu sebelumnya telah awan mendung sudah menyelimuti wilayah Kota Bandar Lampung.

Baca Juga

“Alhamdulillah, sudah mulai turun hujan tiga hari terakhir. Jadi dingin dan sejuk lagi, setelah beberapa bulan musim panas,” kata Herlina, warga Kemiling, Bandar Lampung, Sabtu (6/7).

Ia mengatakan beberapa tempat pemukiman penduduk sudah mulai kering persediaan air bersih, lantaran air PDAM tidak mengalir, sumur dan sungai juga sudah kering. Menurut dia, bila hujan belum turun juga menjelang musim panas Agustus mendatang, diperkirakan warga kesulitan mencari air bersih untuk kebutuhan minum dan dapur.

Hujan yang turun pada Sabtu (6/7) dinilai cukup deras, karena beberapa tempat di sudut Kota Bandar Lampung mulai terendam air. Kawasan Telukbetung beberapa tempat mulai banyak genangan air, meskipun belum sempat terjadi banjir yang biasanya merendam pemukiman penduduk hingga sebetis orang dewasa bila hujan turun deras.

Sedangkan di Jalan Kartini dan Jalan Raden Intan yang biasanya hujan turun deras mengalami banjir setumit atau setinggi lutut orang dewasa, pada turun hujan tiga hari terakhir hanya membasahi jalan-jalan saja.

“Lumayan hujan tiga hari terakhir ini, jalan-jalan sudah basah tidak ada debu-debu seperti musim panas kemarin. Lagi pula, banyak tanaman sudah kering kembali segar ditimpa hujan tiga hari ini,” ujar Dewi, warga Tanjungkarang Pusat.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung telah menyiagakan tujuh unit mobil tangki untuk menghadapi krisis air bersih untuk warga Kota Bandar Lampung, yang terdampak kekeringan. Menurut Sekretaris BPBD Kota Bandar Lampung M Rizki, mobil-mobil tangki tersebut siap dipanggil warga bila membutuhkan air bersih, karena kekeringan. Bila ada laporan warga butuh air bersih kami siap salurkan asalkan ada rekomendasi dari Ketua RT.

BPBD Bandar Lampung sudah memetakan daerah yang mulai terdampak kekeringan selama musim panas sejak sebelum Ramadhan hingga pasca-Idul Fitri, diantaranya Kecamatan Sukabumi, Garuntang, Telubetung, dan Sukarame.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement