Sabtu 06 Jul 2019 19:02 WIB

Kebakaran Belasan Gerbong Kereta tak Ganggu Perjalanan

Sebanyak 12 gerbong kereta bekas terbakar di Stasiun Purwakarta

Warga melihat gerbong kereta bekas yang hangus terbakar di Area penyimpanan di Stasiun Purwakarta, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (6/7/2019).
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Warga melihat gerbong kereta bekas yang hangus terbakar di Area penyimpanan di Stasiun Purwakarta, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (6/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Perjalanan kereta api di Stasiun Purwakarta, Jawa Barat, tidak terganggu atas peristiwa terbakarnya tumpukan gerbong bekas di stasiun tersebut. Sedikitnya ada 12 gerbong bekas yang terbakar.

"Titik kebakarannya jauh dari rel kereta api. Jadi perjalanan kereta api tidak terganggu," kata Kepala Stasiun Kereta Api Purwakarta, Yadi Supriyadi, saat dihubungi di Purwakarta, Sabtu (6/7).

Baca Juga

Ia mengakui kalau objek kebakaran dalam peristiwa itu ialah gerbong kereta api. Tapi gerbong kereta itu sudah tidak terpakai, dan sengaja disimpan di kawasan Stasiun Kereta Api Purwakarta.

Jadi bisa dipastikan kalau terbakarnya 12 gerbong kereta bekas itu tidak mengganggu perjalanan di stasiun.

Sementara itu, pada Jumat (5/7) malam hingga Sabtu dini hari, terjadi kebakaran yang menghanguskan 12 gerbong kereta api bekas di kawasan Stasiun Kereta Api Purwakarta. Api yang menyebabkan kebakaran hebat itu awalnya terlihat di ujung gerbang kereta sebelah selatan atau bagian depan kereta.

Akibat banyaknya barang-barang yang mudah terbakar di dalam gerbong, api cepat membesar hingga merambat ke gerbong-gerbong kereta yang menumpuk.

Dikonfirmasi mengenai peristiwa itu, Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, Noxy Citrea menyampaikan ada 12 gerbong kereta yang hangus terbakar akibat peristiwa itu.

Titik kebakaran itu sendiri terjadi di kawasan penyimpanan gerbong kereta konservasi atau gerbong yang sudah tidak lagi digunakan. Ia menyatakan, pihaknya kini tengah menyelidiki peristiwa kebakaran tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement