Sabtu 06 Jul 2019 23:17 WIB

Lewat Sekolah Bersinar, BBN Ajak Milenial Jauhi Narkoba

Ajakan itu diserukan di puncak peringatan Hari Anti Narkotika Internasional 2019.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Karta Raharja Ucu
BNN dan Pemkot Bandung memberikan penghargaan kepada pegiat anti narkoba  dalam rangka peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2019.
Foto: Republika/Zuli Istiqomah
BNN dan Pemkot Bandung memberikan penghargaan kepada pegiat anti narkoba dalam rangka peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- BNN Kota Bandung menggelar puncak peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2019 di Balai Kota Bandung, Sabtu (6/7). Mengangkat tema 'Milenial Sehat Tanpa Narkoba Menuju Indonesia Emas', HANI tahun ini menurut Kepala BNN Kota Bandung, Yeni Siti Saodah memang sebagai wujud keprihatinan karena milenial saat ini menjadi sasaran peredaran dan penyalahgunaan narkotika.

Karena itu, kata Yeni, salah satu fokus utama pencegahan penyalahgunaan narkoba menyasar pada generasi muda. Yeni mengatakan BNN Kota Bandung memasifkan program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Untuk generasi milenial ada program khusus yang dinamakan Sekolah Bersinar.

"Jadi Sekolah Bersinar ini diharapkan kepada sekolah-sekolah di Kota Bandung menyelenggarakan kegiatan P4GN," kata Yeni, Sabtu.

Ia mengatakan lewat Sekolah Bersinar ini ada peran aktif dari sekolah untuk membantu memngkampanyekan bahaya narkoba. Mulai dari penyuluhan, sosialiasi dan edukasi yang menyasar kepada para pelajar.

Program Sekolah Bersinar ini, kata dia, juga berkerjasama dengan Pemerintah Kota Bandung yang dalam hal ini Dinas Pendidikan. Disdik mengeluarkan surat edaran program Sekolah Bersinar untuk dilaksnakana di seluruh sekolah tingkat SD, SMP, juga SMA.

"Di Sekolah Bersinar kami memberikan edukasi, melaksanakan sosialisasi kalau kita dengan berbagai macam seminar dan membuat program P4GN," ujarnya.

Ia menambahkan pihaknya juga memiliki program Kelurahan Bersinar di seluruh wilayah di Kota Bandung. Program sosialisasi dan pencegahan bahaya narkotika ini melibatkan aparat kewilayahan yang menyasar langsung ke masyarakat.

Bersama Dinas Kesehatan, pihaknya juga berkerjasama melayani rehabilitasi di puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kota Bandung. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan layanan rehabilitasi gratis bagi yang melaporkan diri.

"Tahun 2018  kita melayani rehabilitasi 1.768 orang. Sebagai upaya menindaklanjuti surat edaran gubernur bekerjasama dengan dinkes telah menunhuk 15 puskesmas dan RSUD di Kota Bandung untuk memberikan layanan rehabilitasi," tuturnya.

Dalam kegiatan puncak peringatan HANI 2019, BNN Kota Bandung menggelar sepeda santai. Selain itu banyak stand kuliner dan instansi yang memberikan sosialisasi bahaya narkoba kepada masyarakat.

Salah seorang peserta kegiatan, Resti Nurfadilah (40) mengatakan kampanye pencegahan narkoba memang harus terus digaungkan. Apalagi di era perkembangan zaman yang semakin memudahkan aktivitas bahkan peredaran narkoba.

"Sekarang kan kata pemerintah juga sudah darurat narkoba, terutama ke generasi muda sangat rawan. Bisa ikut-ikutan teman, lihat di media sosial jadi gampang sekali terpengaruh," kata Resti.

Menurutnya BNN dan Pemkot Bandung harus memasifkan gerakan pencegahan narkoba terutama pada generasi milenial. Edukasi di sekolah-sekolah menjadi sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada pelajar.

Ia mengaku memiliki anak yang masih duduk di bangku kelas VIII SMP. Usia ini dinilainya rawan terpengaruh pergaulan yang salah.

"Selama ini sih saya rutin ajak ngobrol anak, jadi kalau dia ada masalah kita bisa bantu. Karena kan banyak yang pakai narkoba karena dia ada masalah tapi nggak tahu mau cerita ke siapa. Sama pendidikan agama buat landasan diri," tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement