REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAOLO --Tensi tinggi mewarnai laga perebutan peringkat ketiga Copa America 2019 antara Argentina dan Cile. Panasnya laga tersebut ditunjukan dengan pertikaian antara Kapten Argentina Lionel Messi dengan bek Cile Gary Medel, pada menit ke-37, yang berakhir dengan kartu merah dari wasit untuk kedua pemain itu.
Medel dan Messi terlibat saling dorong beberapa kali, sehingga wasit Masio Diaz de Vivar mengganjar perilaku mereka dengan kartu merah. Meskipun keputusan itu diprotes oleh kedua pemain. Itu merupakan kartu merah kedua yang diterima oleh penyerang Barcelona tersebut sepanjang kariernya. Kartu merah pertamanya diterima pada 2005 saat membela Argentina lawa Hungaria.
Dikutip dari Marca, Ahad (7/7), ternyata pertengkaran antara Messi dan Medel itu bukan yang pertama kalinya. Pada laga final Copa America 2015, Medel menodorong Messi di pinggir lapangan sampai mental keluar garis. Aksi Medel itu membuat Messi cedera dan Medel diganjar kartu kuning, dalam kemenangan untuk Cile dalam drama adu penalti.
Penasaran karena diganjar kartu merah, Messi pun mengkritisi CONMEBOL. Dia menilai ada yang aneh dari apa yang dialami Argentina dalam Copa America kali ini. ''Kami tidak harus menjadi bagian dalam korupsi yang merugikan kami selama Copa America,'' ucap Messi.
Messi pun mempertanyakan mengapa wasit tidak melihat VAR dalam insiden pertengkarannya tersebut. Sehingga bisa merevisi keputusan tersebut. Kapten the Albiceleste itu menilai Medel sudah kelewat batas. Walaupun, ia menyatakan kartu kuning cukup untuk dirinya dan Medel dalam insiden tersebut.
Hanya saja, Messi merasa hukuman tersebut lantaran kritikannya saat Argentina dikalahkan Brasil dalam laga semifinal. ''Mungkin saya diganjar karena apa yang saya katakan sebelumnya,'' jelas Messi.